benuanta.co.id, NUNUKAN– Dalam Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Nunukan ke-26 Tahun, Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri menyampaikan realisasi program 17 arah baru menuju perubahan.
“Setiap pemimpin memiliki cara dan prioritasnya masing-masing, tapi percayalah visi besar yang akan dicapai tetaplah sama, yaitu Kabupaten Nunukan yang inovatif, sejahtera, adil dan mandiri,” ujar Irwan Sabri.
Implementasi dari Visi dan Misi tersebut dituangkan dalam 17 arah baru menuju perubahan yang meliputi;
1. Memastikan ketersediaan air bersih di seluruh wilayah;
2. Memastikan kebutuhan Energi Listrik.
3. Pembukaan 100 kilometer jalan tani per tahun;
4. Memastikan pembangunan jalan 50 kilometer jalan penghubung kecamatan dan desa;
5. Pengadaan satu kecamatan satu unit alat berat;
6. 200 rumah layak huni per tahun dengan anggaran Rp. 25 juta per unit;
7. Seragam sekolah gratis untuk peserta didik SD, dan SMP;
8. Penyediaan 1.000 beasiswa untuk siswa dan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu;
9. Satu sekolah satu starlink untuk daerah yang tidak terjangkau internet;
10. Penguatan fungsi dan manajemen rumah sakit daerah dan rumah sakit pratama;
11. Memastikan pemenuhan tenaga medis dan dokter spesialis di setiap rumah sakit (RS. Pratama Tipe D);
12. Pemberian bantuan bibit, pupuk kepada petani, dan alat mekanisasi pertanian secara gratis;
13. Membuat kampung pertanian hortikultura dan palawija berbasis kewilayahan;
14. Menjaga stabilitas harga rumput laut melalui peraturan daerah;
15. Memberikan bantuan alat tangkap dan mesin kepada nelayan, serta mendorong kampung budidaya perikanan;
16. Pemberian modal bantuan dan peningkatan ketrampilan pelaku usaha UMKM;
17. Satu desa satu program unggulan berbasis potensi lokal melalui penguatan BUMDES.
Bupati H. Irwan sabri memaparkan capaian Visi dan Misi yang dituangkan dalam 17 Arah Baru Menuju Perubahan.
“Sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi, dalam kesempatan yang baik ini, izinkan saya menyampaikan progres terhadap 17 Arah Baru Menuju Perubahan yang telah dilaksanakan sejauh ini,” ungkapnya.
Pertama di Bidang Penyediaan Air Bersih. Pada tahun ini, akan dilakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Embung Lapri dengan anggaran sekitar Rp25 miliar. Prosesnya kini telah memasuki tahap pengukuran di lapangan oleh tim BPN.
Untuk pembangunan jaringan perpipaan, dialokasikan anggaran sebesar Rp6,4 miliar di daerah Sebuku yang diperkirakan selesai pada Desember 2025. Normalisasi sistem penyediaan air minum sebanyak lima unit dengan anggaran sekitar Rp 1,4 Miliar, tiga unit sudah mencapai 57 persen, dan dua unit lainnya progresnya mencapai 34,25 persen.
“Selanjutnya di Bidang Penyediaan Energi Listrik, dapat kami sampaikan bahwa pada tahun ini melalui Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Utara sudah dilakukan Perencanaan Pembangunan Solar Home System atau PLTS perumahan sebanyak 110 unit di Desa Tagul dan 19 unit di Desa Lingsayung dengan anggaran sebesar Rp 3,2 Miliar. Informasi yang diperoleh melalui Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Utara pengadaan tersebut telah selesai dan saat ini menunggu jadwal pemberian bantuan yang direncanakan akan diserahkan oleh Gubernur,” jelasnya.
Sementara itu, untuk Revitalisasi PLTS di Desa Tepian Kecamatan Sembakung telah masuk dalam Roadmap PLN Tahun 2025. Pemerintah Daerah juga terus berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi terkait dengan usulan pembangunan PLTS Sebakis ke APBN pada tahun 2026 dengan kapasitas terpasang sebesar 100 KWP dengan anggaran mencapai Rp 9,5 miliar.
Dukungan Pemerintah Daerah terhadap usulan tersebut telah melalui tahapan proses kewajiban pemenuhan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR).
Informasi dari Dinas ESDM Provinsi menyebutkan pengadaan tersebut telah selesai dan saat ini menunggu jadwal penyerahan bantuan yang direncanakan akan diserahkan langsung oleh Gubernur.
Selanjutnya, untuk program pembangunan 100 kilometer Jalan Tani per tahun, saat ini secara fisik sudah terealisasi sepanjang 35 kilometer, dari total 107 kilometer yang direncanakan.
“Program ini akan dilaksanakan di Wilayah Nunukan, Lumbis, Krayan Barat, Krayan Timur, Nunukan Selatan, Sebatik, Sebatik Barat, Sebatik Tengah, Sebatik Timur, Sebatik Utara, Sebuku, Sei Manggaris, Sembakung, Sembakung Atulai dan Tulin Onsoi dengan total nilai anggaran sebesar Rp.25 miliar,” bebernya.
Kemudian terkait dengan pembangunan jalan 50 kilometer yang menghubungkan kecamatan dan desa, saat ini sudah memasuki tahap persiapan pekerjaan pasca lelang dan 1 paket jalan yang masih dalam tahap akhir lelang. Sehingga diperkirakan pekerjaan pembangunan dan rekonstruksi jalan tersebut akan selesai pada Desember 2025, dengan nilai anggaran sebesar Rp 198,6 miliar.
Untuk program pengadaan alat berat, 1 kecamatan 1 unit alat berat, pada tahun ini dialokasikan sebanyak 5 unit melalui pengadaan dengan E-PURCHASING dengan anggaran Rp 5,056 Miliar. Diperkirakan proses pengadaannya akan selesai pada bulan November 2025 untuk wilayah 4 dengan titik penerimaan berada di kecamatan.
Irwan menerangkan, untuk program 200 rumah layak huni per tahun dengan anggaran Rp 25 juta per unit. Pada tahun 2025 ini dialokasikan anggaran untuk 232 unit yang tersebar hampir di semua kecamatan.
“Saat ini sudah mampu menyelesaikan tahap 1 sebanyak 32 unit. Sementara untuk tahap kedua sebanyak 200 unit sudah memasuki proses pelaksanaan pembangunan dan selesai di awal bulan Desember 2025. Untuk program ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,3 miliar,” terangnya.
Selain itu, Irwan juga menyampaikan Untuk program pengadaan seragam sekolah gratis untuk siswa SD dan SMP Negeri dan Swasta, ia mengaku jika saat ini sudah dalam proses pendistribusian ke seluruh sekolah di Kabupaten Nunukan dengan jumlah seragam merah putih dan pramuka SD sebanyak 8.322 set, seragam biru putih dan pramuka SMP sebanyak 7.170 set. Diperkirakan akan selesai terdistribusi pada November tahun ini dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8 miliar.
Selanjutnya, program penyediaan 1.000 beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa, saat ini masih dalam tahap verifikasi berkas, dan direncanakan akan dilakukan penyerahan di triwulan ke 4 pada tahun ini dengan anggaran Rp 10,5 miliar.
“Demikian juga program beasiswa kelas afirmasi bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin Tahun Akademik 2025 telah terlaksana dengan jumlah mahasiswa sebanyak 32 orang,” ucapnya.
Sementara itu, untuk program 1 sekolah 1 unit starlink bagi daerah yang tidak terjangkau internet, sudah terealisasi sebanyak 17 unit dari jumlah keseluruhan sebanyak 17 unit dengan persentase realisasi sebesar 100 persen. Sementara untuk tingkat SMP dengan anggaran Rp.500 juta untuk 13 lokasi, progresnya sudah mencapai 100 persen.
Untuk program penguatan fungsi dan manajemen RSUD dan Rumah Sakit Pratama, saat ini pemerintah dan jajaran manajemen RSUD dan Rumah Sakit Pratama tengah melakukan proses melengkapi berkas dan persyaratan yang dibutuhkan.
Program penyediaan dokter spesialis sekarang sudah terealisasi 100 persen yang terdiri dari spesialis kandungan dan kebidanan, anak, anastesi, bedah, dan penyakit dalam.
Penempatan dokter spesialis ini masing-masing 5 dokter spesialis di Rumah Sakit Pratama Sebuku dan 5 dokter spesialis di Rumah Sakit Pratama Sebatik.
Sementara Rumah Sakit Pratama Krayan masih menunggu tenaga hasil rekruitmen dari Kementerian Kesehatan melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Program Magang Dokter Spesialis dari kerjasama dengan Universitas Hasanudin Makassar dengan nilai anggaran Rp 1,9 miliar.
Program ini untuk mendekatkan kebutuhan layanan bagi masyarakat yang ada di daerah pedalaman dan terpencil.
“Untuk program pemberian bibit, pupuk dan alat mekanisasi pertanian, pada tahun ini pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,6 miliar,” terangnya.
Program ini akan direalisasikan dalam bentuk pemberian bantuan alat produksi pertanian dan sarana pendukungnya sebanyak 100 buah di Kecamatan Lumbis, dan 175 buah di Kecamatan Sembakung.
Untuk pemberian pupuk NPK sawit sudah terealisasi 100 persen dalam bentuk bantuan 23.550 kilogram dan tambahan 4 ribu kilogram dari perubahan APBD 2025 di wilayah Sebuku dan Lumbis. Sementara untuk pengadaan bibit kakao untuk lahan seluas 10 hektar di Kecamatan Sebatik Tengah, saat ini masih dalam proses pekerjaan.
Pemberian bantuan alat produksi pertanian berupa mesin Hand Traktor, mesin Power Threser, mesin kultivator, pompa air, gerobak dorong, hand sprayer, dan alsintan combine harvester sudah mencapai 100 persen.
Kelompok tani penerima bantuan tersebar dari Kecamatan Nunukan, Nunukan Selatan, dan Sebatik Barat.
Program membuat kampung pertanian hortikultura, sudah terealisasi 100 persen, yang terdiri dari program pemberian bantuan untuk kawasan cabe di Kecamatan Lumbis, Sebatik Tengah, Sebatik Utara, Sebuku, Sei Manggaris, Sembakung dan Tulin Onsoi untuk luasan mencapai 8 hektare dan bantuan untuk kawasan hortikultura seluas 15 hektar.
“Terkait dengan program menjaga stabilitas rumput laut melalui peraturan daerah, dapat kami sampaikan bahwa pemerintah daerah mengambil langkah – langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan mutu serta stabilitas harga melalui upaya antara lain pembangunan rumah ikat bibit rumput laut dengan anggaran sebesar Rp 685 juta dengan progres 10 persen dan pengadaan sarana budidaya rumput laut sekitar Rp.1 miliar dengan progres 20 persen,” bebernya.
Selanjutnya, Pemerintah Daerah melalui Perumda Nusa Serambi Persada sudah melakukan penandatanganan MoU dengan Perumda di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan data dari Perumda Nusa Serambi Persada, sampai dengan saat ini rumput laut dari Kabupaten Nunukan yang telah masuk di PT. Biota Laut Ganggang Kabupaten Pinrang telah mencapai 100 ton yang berdampak pada perbaikan harga rumput laut.
Sebelum ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini, harga rumput laut berada di kisaran 8.000 – 9.000 rupiah per kilogram, namun setelah dilakukan penandatanganan kerjasama harganya mencapai 14.500 rupiah per kilogram, atau naik di kisaran 4.000 – 5.000 rupiah per kilogram untuk mutu kualitas baik.
Pemerintah Daerah, Bea Cukai, Karantina dan Mitra logistik juga telah memfasilitasi ekspor rumput laut cottoni ke Korea Selatan sebanyak 60 ton oleh PT. Kebula Raya Bestari. Ekspor tersebut tentu memberikan dampak besar bagi keberlanjutan usaha perikanan budidaya rumput laut di Kabupaten nunukan.
“Sementara itu di bidang perikanan, pemerintah pada tahun ini sudah memberikan bantuan alat tangkap bagi para nelayan dengan rincian pengadaan sarana alat penangkapan ikan berupa waring dan gilnet di wilayah Sebatik dengan anggaran Rp 344,9 juta, dan bantuan alat tangkap ramah lingkungan berupa 271 gilnet dan 818 jaring di wilayah Sebuku, Sembakung, Tulin Onsoi, Sebatik dan Sebatik Barat dengan anggaran Rp.643,7 juta,” tambahnya.
Pemerintah juga memberikan bantuan perahu dan mesin ketinting dengan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar, serta bantuan sarana alat penangkapan ikan sebesar Rp 227,9 juta.
Untuk program prioritas ke 16, yaitu pemberian modal dan pelatihan keterampilan pelaku UMKM, pemerintah mengalokasikan bantuan sebesar Rp.172,7 juta dengan rincian : pelatihan kewirausahaan dan manajemen pembukuan UMKM untuk 15 orang, sosialisasi akses pembiayaan UMKM untuk 35 orang, dan belanja subsidi KUR ke pelaku usaha.
“Terakhir, program 1 desa 1 program unggulan berbasis potensi lokal melalui penguatan BUMDES, dapat kami sampaikan bahwa Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pembinaan dan pemberdayaan BUMDES dan lembaga kerjasama antar desa dengan target 20 desa. Program ini direncanakan akan dilaksanakan pada triwulan ke- 4 tahun ini,” terangnya.
Irwan menegaskan, jika pemerintah juga akan memberikan fasilitasi pembangunan bagi kawasan pedesaan yang telah dibentuk. Program pembangunan di kawasan tersebut akan disinkronkan dengan program 1 desa 1 program unggulan berbasis komoditas potensi lokal desa yang telah diluncurkan oleh Bupati Nunukan bersama dengan Program Desa Cerdas pada bulan Agustus 2025.
“Dengan program unggulan ini diharapkan terjadi perubahan paradigma dari desa konsumtif menjadi desa produktif menuju desa mandiri,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Endah Agustina







