Pemprov Kaltara Dukung Penuh Iraw Tengkayu 2025 sebagai Warisan Budaya dan Magnet Wisata

benuanta.co.id, TARAKAN – Pelaksanaan Iraw Tengkayu ke-XIV tahun 2025 di Kota Tarakan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Festival budaya masyarakat Tidung ini dinilai bukan hanya sebagai prosesi adat, tetapi juga simbol identitas daerah yang memiliki nilai spiritual, sosial, dan pariwisata tinggi. Tradisi ini dipandang sebagai warisan berharga yang perlu dikelola secara profesional agar mampu menarik wisatawan serta memperkuat rasa persaudaraan masyarakat Kaltara.

Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal Paliwang, SH., M.Hum, Diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kaltara, H. Datu Iqro Ramadhan, S.Sos., M.Si, menegaskan komitmennya dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan festival budaya ini. Dukungan tersebut menjadi bagian dari upaya pelestarian tradisi lokal yang telah diwariskan turun-temurun.

Baca Juga :  Gempa Susulan di Tarakan Terjadi 5 Kali dengan Magnitudo Lebih Kecil

“Kami menyampaikan selamat dan sukses atas terselenggaranya Iraw Tengkayu ke-XIV di Kota Tarakan,” ungkapnya, Ahad (12/10/2025).

Pemprov memandang festival ini memiliki makna penting sebagai momentum kebersamaan masyarakat Tarakan. Tradisi ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan wujud penghormatan terhadap kearifan lokal. “Semoga prosesi berjalan aman, lancar, dan penuh khidmat,” ujarnya.

Iraw Tengkayu dikenal sebagai salah satu situs budaya masyarakat Suku Tidung yang mengandung filosofi mendalam tentang hubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta. Tradisi ini menjadi salah satu penanda kuat jati diri masyarakat pesisir. “Iraw Tengkayu adalah warisan leluhur yang menyimpan nilai luhur,” ucapnya.

Sejak pertama kali difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan pada tahun 1995, pelaksanaan festival ini terus mengalami perkembangan signifikan. Dari sekadar prosesi adat, kini Iraw Tengkayu menjadi ajang budaya besar yang menarik minat masyarakat luas. “Festival ini kaya akan nilai sosial dan pariwisata,” tambahnya.

Baca Juga :  Hadapi Risiko Bencana Tinggi, Polres Tarakan Gelar Apel Kesiapsiagaan

Pemprov juga menyoroti penetapan tradisi ini sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Status tersebut memperkuat tanggung jawab semua pihak dalam menjaga kelestariannya. “Warisan ini harus dilindungi dan dimanfaatkan secara bijak,” tegasnya.

Apresiasi tinggi juga diberikan kepada Pemkot Tarakan dan masyarakat Suku Tidung atas konsistensi menjaga keluhuran tradisi. Festival ini dinilai menjadi sarana penting untuk memperkuat identitas budaya di tengah arus modernisasi. “Kekayaan budaya ini patut dijaga agar tidak tergerus zaman,” katanya.

Iraw Tengkayu 2025 kembali masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara yang dirilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Penetapan ini menjadi bukti pengakuan nasional terhadap kekuatan budaya Kalimantan Utara. “Ini pengakuan atas nilai budaya kita,” lanjutnya.

Baca Juga :  Dugaan Penyalahgunaan Data, Disdukcapil  Tarakan Perketat Sistem dengan Pembatasan Akses

Pemprov menilai keberlangsungan tradisi ini hanya dapat terjaga melalui sinergi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, tokoh adat, pelaku seni, dan masyarakat menjadi kunci agar nilai-nilai luhur yang terkandung tetap hidup. “Iraw Tengkayu memerlukan kolaborasi semua pihak,” tuturnya.

Festival ini diharapkan tidak sekadar menjadi agenda budaya tahunan, tetapi juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Kaltara. Pemerintah provinsi memastikan komitmen untuk terus memberikan dukungan dalam pelestariannya. “Mari jadikan Iraw Tengkayu sebagai identitas kebangsaan Kalimantan Utara,” tutupnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *