benuanta.co.id, TARAKAN — Suasana Kota Tarakan sejak pagi hari, Sabtu (11/10/2025), tampak begitu semarak. Tampak hingar bingar peserta mengikuti Pawai Budaya dan Kendaraan Hias sebagai rangkaian Festival Iraw Tengkayu XIV.
Masyarakat yang memadati sepanjang jalur pawai terlihat antusias menyaksikan kemeriahan parade budaya tahunan ini.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Tarakan, Agustina, S.E., M.H., melalui pemberitahuan yang diunggah oleh Disbudporapar, menyebut kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan pelestarian budaya lokal.
“Festival Iraw Tengkayu bukan hanya ajang hiburan, tapi juga wujud rasa syukur dan kebanggaan atas warisan budaya yang menjadi identitas,” jelasnya.
Pawai dimulai pukul 08.00 WITA dari Stadion Datu Adil, dilepas secara resmi oleh jajaran Pemerintah Kota. Sepanjang perjalanan, peserta menampilkan beragam atraksi budaya, tarian tradisional, hingga kendaraan hias bertema kearifan lokal.
“Adapun rute pawai melewati Jalan Sumatera – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Yos Sudarso – Lingkas Ujung – Jembatan Besi – Kusuma Bangsa, dengan titik akhir berbeda untuk tiap kategori peserta,” paparnya.
Peserta pawai dibagi menjadi tiga kategori, yakni jalan kaki, sepeda hias, dan mobil hias. Peserta jalan kaki tingkat SD dan SMP berhenti di Jl. Ki Hajar Dewantara Karang Balik (samping Hotel Makmur), sementara tingkat SMA dan umum berakhir di Jl. KH. Agus Salim Selumit (samping Masjid Al-Ma’arif). Peserta sepeda hias finis di Jl. Pangeran Diponegoro Sebengkok, dan mobil hias kembali ke Stadion Datu Adil.
Kemeriahan Iraw Tengkayu XIV akan berlanjut pada ahad (12/10/2025) dengan Penurunan Padaw Tujuh Dulung di Pantai Amal pukul 13.30 WITA di Pantai Amal. Kemudian akan dilanjutkan Panggung Hiburan Rakyat di Kawasan Wisata Taman Berkampung pukul 19.00 WITA.
Di sepanjang jalur pawai, warga tampak bersorak, melambaikan tangan, dan mengabadikan momen menggunakan ponsel. Antusiasme warga tampak luar biasa. Sepanjang jalan, masyarakat berdiri berdesakan menyaksikan parade.
Salah satu warga Sebengkok, Sarinah (34), mengaku sengaja datang bersama keluarga untuk menonton pawai sejak pagi. “Setiap Iraw Tengkayu pasti ramai. Anak-anak suka lihat mobil hias dan penari-penari adatnya. Tahun ini lebih meriah dari sebelumnya,” ujarnya.
Tak ketinggalan, salah satu pelaku UMKM, Aria Qosmala (35) memanfaatkan kesempatan ini dengan menjajakan aneka kuliner dan kerajinan khas Tarakan di sekitar area keramaian. “Alhamdulillah, jualan ramai sekali hari ini. Acara besar seperti ini membawa berkah bagi pedagang,” tandasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina







