benuanta.co.id, TARAKAN – Cuaca ekstrem di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) diperkirakan masih akan berlanjut selama satu minggu ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah pesisir.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, mengungkapkan bahwa hasil analisis forecaster menunjukkan kondisi atmosfer di Kaltara masih tidak stabil. “Berdasarkan proyeksi satu minggu ke depan, wilayah Kaltara masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat menimbulkan dampak berupa bencana hidrometeorologi, seperti genangan air, banjir, pohon tumbang, hingga longsor. Selain di darat, di laut juga harus diwaspadai mengingatkan kecepatan angin tinggi bisa menimbulkan gelombang besar.
BMKG Tarakan juga mengingatkan masyarakat di wilayah pesisir agar berhati-hati terhadap banjir rob, terutama karena sebelumnya telah dikeluarkan peringatan dini untuk tanggal. “Ketika banjir rob bertepatan dengan curah hujan tinggi, dampaknya bisa lebih besar. Warga di pesisir sebaiknya mengamankan diri dan barang berharganya,” imbaunya.
Guna mempermudah akses informasi, BMKG telah menyiapkan sistem prakiraan cuaca harian berbasis perkelurahan. Dalam sistem itu, masyarakat dapat melihat waktu perubahan cuaca secara detail dengan pembaruan setiap tiga jam.
“Kalau masyarakat ingin tahu kapan waktunya hujan atau perubahan cuaca di wilayahnya, cukup klik perkelurahan yang diinginkan di sistem BMKG. Kami juga rutin merilis peringatan dini jangka pendek 1–6 jam yang akurasinya tinggi,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, secara statistik, cuaca ekstrem di Tarakan memang sering terjadi pada malam hari. Namun, hujan lebat juga bisa terjadi pada pagi atau siang tergantung kondisi atmosfer saat itu.
“Kami imbau agar masyarakat tidak lengah, baik malam maupun siang. Pantau terus informasi resmi dari BMKG agar bisa melakukan langkah antisipasi lebih awal,” ujarnya.
Khilmi menegaskan, seluruh hasil analisis dan pembaruan informasi cuaca dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat. Ia berharap warga di daerah rawan bencana seperti lereng, bantaran sungai, maupun pesisir tetap meningkatkan kewaspadaan. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







