benuanta.co.id, NUNUKAN– Di balik tembok tinggi dan jeruji besi Lapas Nunukan, tumbuh semangat luar biasa dari para warga binaan yang tak pernah padam. Tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga sedang membangun kembali masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan.
Hal ini tampak jelas saat mereka mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan penuh kesungguhan.
Kepala Lapas Nunukan, Puang Dirham mengatakan kegiatan ANBK ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Nunukan atau PKBM LANUKA dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan.
“Para peserta terdiri dari warga binaan yang mengikuti program pendidikan kesetaraan paket A,” kata Puang.
Di ruang ujian yang sederhana, para peserta terlihat fokus menatap layar komputer, menjawab soal demi soal dengan penuh keyakinan. Di tengah keterbatasan, mereka membawa semangat tak tergoyahkan. Sebagian besar dari mereka adalah mantan putus sekolah yang kini kembali diberi harapan melalui jalur pendidikan.
Puang mengaku ia melihat langsung pelaksanaan ujian tersebut dan untuk memberikan semangat dan mengungkapkan rasa bangganya melihat semangat warga binaan dalam mengikuti asesmen ini.
“Kami sangat mengapresiasi semangat belajar warga binaan. Ini bukti bahwa mereka benar-benar ingin berubah dan memperbaiki diri. Dengan pendidikan, kami yakin mereka akan lebih siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, kegiatan ni menjadi bukti pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan.
Sementara itu, PKBM Lanuka, Rudi menyampaikan, ia secara pribadi bangga bisa menjadi bagian dari proses perubahan ini.
“ANBK bukan hanya tentang nilai atau hasil akhir. Bagi para warga binaan, ini adalah momentum untuk membuktikan kepada diri sendiri dan keluarga bahwa mereka mampu bangkit dan berubah. Semangat mereka adalah pesan sunyi yang menggugah, bahwa harapan tak pernah benar-benar hilang, bahkan di balik jeruji besi,” jelasnya.
Sehingga, dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, SKB Nunukan dan semua pihak yang terlibat, kegiatan ini berjalan lancar dan penuh makna.
“Karena sesungguhnya, penjara bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari kehidupan yang lebih bermakna,” pungkasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Endah Agustina







