benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Pembangunan Sekolah Garuda 4 di Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi langkah strategis dalam mencetak generasi unggul dari wilayah perbatasan. Kehadiran sekolah ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak peningkatan kualitas pendidikan di provinsi termuda Indonesia tersebut.
Anggota Komisi VII DPR RI, Hj. Rahmawati menilai, keberadaan Sekolah Garuda 4 merupakan wujud nyata dari komitmen untuk memperkuat sumber daya manusia di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Ia menuturkan, pendidikan berkualitas adalah pondasi utama dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing.
“Pendidikan berkualitas adalah kunci utama dalam memperkuat sumber daya manusia sekaligus membuka jalan menuju kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan sekolah ini bukan hanya soal fasilitas fisik, melainkan tentang membuka akses dan kesempatan belajar bagi anak-anak di wilayah perbatasan. Ia berharap kehadiran Sekolah Garuda 4 mampu menjadi model pendidikan terpadu yang melahirkan generasi unggul dan berkarakter.
Peluncuran Sekolah Garuda 4 turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi nasional dan daerah. Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., Menteri Agama RI Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, serta Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Ahmad Najib Burhani.
Kehadiran para tokoh tersebut menjadi bukti kuatnya dukungan lintas sektor terhadap pengembangan pendidikan di Kaltara. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan legislatif diharapkan mampu mempercepat pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah perbatasan.
Dengan berdirinya Sekolah Garuda 4, Kaltara kian menunjukkan kesiapannya menjadi daerah perbatasan yang tidak hanya strategis secara geografis, tetapi juga unggul dalam pembangunan manusia. Langkah ini diyakini menjadi pijakan penting dalam mewujudkan Kaltara yang maju, berdaya saing, dan berkeadilan. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







