benuanta.co.id, TARAKAN – Hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Tarakan pada Rabu (8/10/2025) malam. Akibatnya, sebanyak 36 titik dilaporkan terdampak bencana, mulai dari banjir, pohon tumbang, hingga rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, Yonsep, mengatakan cuaca ekstrem tersebut berlangsung cukup lama, sejak pukul 23.00 WITA hingga menjelang subuh. Kondisi diperparah dengan padamnya listrik dan terhambatnya akses jalan di sejumlah wilayah.
“Dari hasil pendataan, total ada 36 titik terdampak. Empat di antaranya merupakan wilayah banjir, yaitu di Kelurahan Karang Anyar, Pamusian, Kampung Empat, dan Kampung Enam,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).
Selain banjir, peristiwa pohon tumbang juga terjadi di banyak lokasi. Beberapa di antaranya menimpa rumah warga hingga menyebabkan kerusakan berat. Salah satu kejadian cukup parah terjadi di Kelurahan Sebengkok, di mana seorang lansia tertimpa reruntuhan rumah akibat pohon tumbang. Ia menyebut, korban telah berhasil dievakuasi dan mendapat bantuan dari masyarakat serta aparat gabungan.
Kerusakan paling parah tercatat di kawasan Kampung Bugis, tepatnya di Jalan Aster RT 12. Di wilayah itu, sebagian besar atap rumah warga terlepas akibat terpaan angin. Kondisi serupa juga dialami warga di sekitar Kampung Satu yang turut terdampak pohon tumbang di area sekitar sekolah keperawatan.
BPBD Tarakan menurunkan hampir seluruh personel Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani kejadian tersebut. Penanganan dilakukan melalui tiga tim, yakni tim asesmen dan dua tim operasional. “Total sekitar 18 personel yang diturunkan ke lapangan untuk melakukan evakuasi dan pembersihan material,” jelasnya.
Ia menuturkan, penanganan di lapangan berlangsung cukup sulit karena hujan masih terus mengguyur dan listrik padam. Kondisi itu membuat akses menuju lokasi terdampak terhambat. “Selain gelap, banyak juga kendaraan yang antre di jalan karena terhalang pohon tumbang,” ujarnya.
Yonsep juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi dalam waktu dekat. Ia meminta lurah, camat, dan RT untuk segera menyebarkan informasi peringatan dini yang diterima dari BPBD kepada masyarakat di wilayah masing-masing.
“Tarakan ini kondisinya sangat labil. Pembentukan awan di sekitar kita bisa dengan cepat memengaruhi cuaca. Karena itu, kami harap masyarakat berhati-hati, terutama yang beraktivitas di laut atau di jalan yang banyak pepohonan,” imbaunya.
Dari hasil pemantauan sementara, wilayah dengan dampak paling besar berada di Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Tengah. Pohon tumbang juga ditemukan hingga ke wilayah Juata Permai.
“Kami terus melakukan pemantauan dan siap siaga jika terjadi kejadian susulan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







