Waspada Penyakit Periodontal, Jangan Anggap Remeh Kesehatan Gusi

benuanta.co.id, TARAKAN – Banyak orang fokus merawat gigi, tetapi sering kali melupakan bagian penting yang justru menjadi penopang utama, yakni gusi. Padahal, penyakit pada jaringan gusi atau yang dikenal sebagai penyakit periodontal merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang paling umum dan berisiko menyebabkan kehilangan gigi jika tidak ditangani dengan benar.

Dokter Spesialis Periodonti RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan, drg. Hardianti Maulidita Haryo, Sp.Perio, menyampaikan penyakit periodontal adalah gangguan pada jaringan pendukung gigi yang terdiri atas gusi, tulang penyangga, dan serat ligamen periodontal.

“Secara sederhana, periodonti adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari penyakit dan perawatan jaringan pendukung gigi,” jelasnya, Senin (7/10/2025).

Ia menambahkan penyakit ini sering kali dimulai dari peradangan ringan pada gusi (gingivitis) yang bisa berkembang menjadi infeksi jaringan yang lebih dalam (periodontitis) jika tidak ditangani. Lebih lanjut, drg. Hardianti menerangkan gingivitis biasanya ditandai dengan gusi yang tampak merah, bengkak, dan mudah berdarah saat menyikat gigi.

Baca Juga :  CT Scan Cardiac RSUD dr. H. Jusuf SK Jadi Layanan Prima Diagnostik Jantung di Kaltara

“Banyak pasien mengira gusi berdarah itu hal biasa, padahal itu tanda awal adanya peradangan,” ujarnya.

Jika dibiarkan, peradangan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan gusi, pembentukan kantong gusi, hingga pergeseran gigi akibat hilangnya tulang penyangga. Selain gingivitis dan periodontitis, beberapa bentuk penyakit periodontal juga dapat muncul akibat kondisi sistemik tertentu seperti diabetes melitus, kehamilan, atau penurunan daya tahan tubuh.

“Pasien dengan penyakit sistemik lebih rentan karena respon tubuh terhadap bakteri di rongga mulut melemah,” terangnya.

drg. Hardianti menjelaskan dalam kasus yang berat, infeksi periodontal bahkan bisa mempengaruhi organ lain karena bakteri dari gusi yang meradang dapat masuk ke dalam aliran darah. Penyebab utama penyakit periodontal, lanjutnya, adalah plak bakteri yang menempel di permukaan gigi dan gusi akibat kebersihan mulut yang kurang terjaga.

Baca Juga :  RSUD dr. H. Jusuf SK Hadirkan Pemeriksaan Layanan Tulang Belakang dengan MRI Lumbosacral

“Plak ini berasal dari sisa makanan dan bakteri yang membentuk lapisan lengket di gigi. Bila tidak dibersihkan secara rutin, plak akan mengeras menjadi karang gigi,” tuturnya.

Selain kebersihan yang buruk, faktor lain seperti merokok, stres, gizi buruk, dan ketidakseimbangan hormon juga turut memperparah kondisi gusi. drg. Hardianti juga mengingatkan banyak orang tidak menyadari mereka menderita penyakit periodontal karena gejalanya sering kali muncul perlahan.

“Rasa nyeri kadang tidak terasa di awal, tapi ketika gigi mulai goyang baru pasien sadar ada masalah,” katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali ke dokter gigi untuk mendeteksi dini tanda-tanda peradangan gusi. Mengenai pencegahan, drg. Hardianti menegaskan perawatan mulut sehari-hari adalah kunci utama. Ia menyarankan untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari dengan teknik yang benar, menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela, serta berkumur dengan obat antiseptik mulut.

Baca Juga :  CT Scan Abdomen 3 Phase di RSUD dr. H Jusuf SK, Deteksi Akurat Penyebaran Sel Tumor ke Hati

“Sikat gigi dengan teknik yang benar, sampai semua bagian gigi dan gusi terkena, cukup dua menit,“ ujarnya.

drg. Hardianti juga menyarankan agar masyarakat tidak menunda pembersihan karang gigi (scaling) di dokter gigi setiap enam bulan sekali. Ia mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap tanda-tanda awal penyakit periodontal dan tidak mengabaikan keluhan kecil pada gusi.

“Untuk scalling sendiri sudah bisa dilaksankan di RSUD dr. H Jusuf SK. Gusi adalah fondasi gigi. Kalau gusinya rusak, sekuat apa pun giginya tidak akan bertahan lama,” tandasnya. (*)

Reporter: Eko Saputra

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *