benuanta.co.id, PALEMBANG – Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (Pornas) Korpri XVII di Palembang berlangsung meriah dengan parade budaya dari seluruh provinsi. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) yang tampil menonjol dengan mengenakan busana adat khas daerahnya.
Para peserta dari Kaltara tampil anggun dalam balutan baju adat suku Bulungan dan Dayak. Busana tersebut dipilih sebagai representasi keberagaman etnis yang hidup berdampingan di provinsi termuda di Indonesia itu.
Tak hanya itu, para kontingen pria juga mengenakan sesingal yang merupaka ikat kepala khas Kaltara yang menjadi simbol kebanggaan masyarakat Bulungan. Aksesori tradisional ini menambah daya tarik penampilan mereka di hadapan ribuan peserta dari berbagai daerah.
Kehadiran kontingen Kaltara dengan nuansa adat ini menjadi bentuk nyata promosi budaya daerah di ajang olahraga bergengsi tingkat nasional. Melalui tampilan tersebut, Kaltara ingin memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada seluruh peserta dan penonton dari berbagai penjuru Indonesia.
Ketua Kontingen Kaltara, Obed Daniel Lumban Tobing menyebutkan, pemilihan busana adat ini bukan hanya untuk menampilkan keindahan, tetapi juga untuk menunjukkan identitas serta semangat daerah dalam menjaga tradisi leluhur.
“Penggunaan sesingal oleh Kontingen Kaltara sebagai bentuk kecintaan terhadap salah satu budaya yang ada di Kaltara yang merupakan hiasan kepala khas suku Dayak dan Bulungan. Dengan moment Pornas Korpri sekaligus memperkenalkan budaya Kaltara kepada peserta dari daerah lain,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Parade budaya yang menjadi bagian dari seremoni pembukaan itu berlangsung semarak, dengan tepuk tangan penonton mengiringi setiap kontingen yang melintas di depan tribun utama. Penampilan Kaltara pun mendapat apresiasi karena dinilai berhasil menampilkan keunikan budaya lokal secara elegan.
Dengan semangat sportivitas dan kebanggaan daerah, kontingen Kaltara siap berkompetisi di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Pornas Korpri XVII Tahun 2025. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa
