benuanta.co.id, TARAKAN – Memperingati Hari Indonesia Menabung yang jatuh pada 1 Agustus, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan bersama Bankaltimtara dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong seluruh pelajar memiliki rekening tabungan pribadi.
Gerakan ini menjadi bagian dari program nasional Satu Rekening Satu Pelajar yang bertujuan mengedukasi pentingnya menabung sejak dini.
Kepala Disdik Tarakan, Tamrin Toha menjelaskan, program ini merupakan langkah awal agar pelajar di Tarakan dapat lebih memahami literasi keuangan. Termasuk menyiapkan mereka menghadapi masa depan yang lebih mandiri secara finansial.
“Diharapkan semua pelajar bisa membuka satu rekening. Ini bagian dari edukasi menabung sejak dini. Misalnya di Tarakan ada 50 ribu siswa, berarti ada 50 ribu rekening. Ini juga akan memudahkan jika ke depannya ada program bantuan pendidikan seperti beasiswa prestasi atau afirmasi,” jelas Tamrin, Jumat (1/8/2025).
Ia menambahkan, ke depannya penyaluran bantuan pendidikan tidak lagi melalui rekening sekolah, namun langsung ke rekening masing-masing pelajar yang menerima. Menurut informasi yang diterimanya, nilai minimal tabungan setiap bulan cukup terjangkau.
“Kalau tidak salah, minimal menabung per bulan sekitar Rp10 ribu. Ini yang disampaikan pihak bank kemarin,” ujarnya.
Tamrin juga menyebutkan, inisiatif ini saat ini difasilitasi oleh Bankaltimtara. Sehingga pelajar diharapkan bisa mulai menabung di bank daerah tersebut. Namun, penyaluran bantuan pendidikan tetap tergantung pada penunjukan dari pemerintah pusat melalui program Indonesia Pintar.
Program ini sendiri baru mulai dilaksanakan di Kalimantan Utara, dan Tarakan menjadi kota pelaksana pertama. Sesuai dengan data, sebanyak 230 siswa telah dibukakan rekening tabungan secara simbolis pada saat launching.
Selanjutnya, tugas Disdik Tarakan dan satuan pendidikan adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh siswa dan juga kepada orang tua atau wali murid.
Terkait status program ini, Tamrin menegaskan bahwa sifatnya bukan kewajiban, melainkan ajakan edukatif.
“Ya, namanya mengajak, saya kira tidak wajib. Tapi ini edukasi yang dimulai sejak dini, dari pelajar bahkan TK, agar anak-anak paham betapa pentingnya menabung untuk masa depan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa







