benuanta.co.id, BULUNGAN – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mempunyai sejumlah potensi objek pariwisata yang perlu dikembangkan terus menerus.
Namun, sebagian besar objek wisata yang ada di kabupaten dan kota di Kaltara merupakan milik swasta. Hal tersebut dinilai menyulitkan pemerintah dalam keterlibatan dan kolaborasi dalam mengembangkan potensi yang ada, pasalnya pembagian hasil yang kemudian belum menemukan titik kesepakatan.
Potensi wisata yang ada di Kaltara misalnya di Kabuaten Bulungan salah satu yang sering dikunjungi wisatawan lokal cenderung pada wisata alam. Seperti di KM 16, KM 18, Karai, Tanah Kuning, Mangkupadi dan sekitarnya.
Sementara di Kabupaten Tana Tidung salah satunya di Gunung Rian, di Malinau ada Semolon, kemudian Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM).
“Hanya saja di TNKM ini arus transportasinya tergolong sulit,” ujar Kabid Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ari Rifaldi Hamidan, Ahad (6/7/2025).
Sejumlah wisata di Bulungan yang sering didatangi oleh wisatawan lokal yakni di Karai. Sebab, akses yang dekat dengan perkotaan dan pemukiman warga menjadi daya tarik tersendiri sehingga sering dikunjungi.
“Kalau di Karai itu karena aksesnya dekat dan airnya berlimpah,” jelasnya.
Sementara itu, pariwisata air terjun di KM 18 sendiri terbilang banyak diminati, akan tetapi akses jalan masuk dengan melewati jalan rusak sering menjadi kendala. Kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta pengelola pariwisata ini masih tengah dikaji regulasinya.
Jadi memang untuk provinsi, kata dia memang tidak punya wilayah dan untuk objek wisata itu ada di 5 kabupaten dan kota.
“Kita lagi godok, tahun kemarin baru selesai Ripardanya dan tengah dibahas di kementerian yang kemudian nanti diserahkan ke daerah untuk disahkan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ikke
Editor: Yogi Wibawa