benuanta.co.id, TARAKAN – Sorak sorai dan semangat juang para pelajar dari berbagai daerah di Kalimantan Utara mewarnai pembukaan turnamen Piala Gubernur 2025 yang digelar di GOR Tipe B Kota Tarakan, Jumat (4/7/2025).
Ajang bergengsi yang mempertandingkan cabang olahraga futsal antar pelajar SMA/sederajat ini bukan sekadar kompetisi, melainkan juga simbol harapan akan lahirnya bibit-bibit unggul atlet muda dari Bumi Benuanta.
Mewakili Gubernur Kalimantan Utara, Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. Bustan, SE, M.Si., hadir dan secara resmi membuka turnamen tersebut dalam suasana yang penuh antusiasme. “Turnamen ini harus menjadi ruang tumbuhnya nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama tim, serta semangat pantang menyerah di kalangan pelajar kita,” ucapnya dalam sambutan.
Dalam pandangannya, kegiatan olahraga seperti ini memainkan peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda. Ia menyampaikan bahwa ajang futsal ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga sarana pembinaan dan ekspresi diri bagi para pelajar.
“Kami ingin anak-anak muda Kaltara tumbuh menjadi pribadi yang kuat, sportif, dan berprestasi,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Kaltara, lanjutnya, terus mendukung penuh upaya pembinaan generasi muda melalui jalur non formal, termasuk olahraga. Ia menilai turnamen seperti ini harus menjadi agenda berkelanjutan dalam kalender kegiatan provinsi.
“Anak-anak muda Kaltara harus terus diberi ruang untuk berkembang, dan turnamen seperti ini adalah salah satu bentuk nyata dukungan pemerintah,” katanya.
Dengan total hadiah sebesar Rp50 juta, turnamen ini tidak hanya memotivasi para peserta untuk menang, tetapi juga mendorong sportivitas dan kreativitas suporter. Bustan pun berharap kegiatan ini menjadi langkah awal bagi atlet-atlet muda untuk menembus tingkat nasional.
“Kita ingin dari ajang ini muncul talenta-talenta baru yang bisa membawa nama Kaltara ke kancah yang lebih tinggi,” ujarnya.
Bustan tak lupa berpesan agar seluruh tim menjunjung tinggi nilai-nilai fair play selama pertandingan berlangsung. Ia menegaskan bahwa menang bukan segalanya, tetapi cara bermain yang jujur dan menghormati lawan adalah yang utama.
“Kalah menang adalah hal biasa dalam kompetisi, tapi semangat sportivitas dan saling menghargai harus selalu dijaga,” tegasnya.
Menutup sambutannya, ia menyampaikan harapan agar turnamen ini bisa menjadi tradisi tahunan. “Kami berharap ini bisa menjadi ajang yang berkelanjutan, demi mengasah talenta-talenta muda katara,” tuntasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina
