Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa bangunan gedung sekolah permanen tersebut berkapasitas sekitar 1.000 siswa per sekolah dan mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA.
“Yang sekarang ini adalah Sekolah Rakyat rintisan memanfaatkan fasilitas pemerintah pusat maupun daerah, dan sekarang memang terbatas jumlah rombongan belajarnya, ada yang dua sampai empat kelas. Tapi, nanti sekolah permanen bisa menampung jauh lebih banyak,” ujarnya yang usai menutup retret Kepala Sekolah Tahap Kedua di Gedung Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kementerian Sosial Margaguna, Jakarta, Sabtu.
Selain menyiapkan gedung baru, Kementerian Sosial juga menyiapkan proses rekrutmen guru, kepala sekolah, tenaga pendidik, dan siswa secara simultan dengan renovasi dan pembangunan.
Saat ini, 100 titik pertama sekolah rakyat sudah mencatat lebih dari 9.700 siswa, sedangkan tahap kedua ditargetkan dapat menampung sekitar 10.000 siswa.
Menurut Saifullah, pembangunan sekolah rakyat permanen juga diikuti dengan penyesuaian dapur, asrama, dan fasilitas pendukung lain agar sesuai standar nasional.
“Yang penting kita semua kolaborasi, tidak bisa dikerjakan sendiri. Kalau bersama, Insya Allah target ini bisa tercapai,” kata dia.
Sumber : Antara