benuanta.co.id, NUNUKAN – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan pesisir dan kelestarian budidaya rumput laut, Kecamatan Nunukan Selatan bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan, Forkopimda, pelajar, dan masyarakat sekitar melaksanakan aksi bersih-bersih sampah plastik di Kampung Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini merupakan inisiatif Camat Nunukan Selatan, Ramsidah, yang melihat kondisi memprihatinkan di wilayah pesisir Mamolo, yang merupakan sentra budidaya rumput laut terbesar di Kabupaten Nunukan dipenuhi sampah plastik, terutama botol bekas yang biasa digunakan sebagai pelampung.
“Sampah plastik, terutama botol, sangat mengkhawatirkan karena dapat mencemari lingkungan budidaya rumput laut. Jika tidak ditangani serius, kualitas rumput laut bisa menurun drastis,” ujar Ramsidah.
“Aksi hari ini merupakan langkah awal, dan kami akan menjadikannya sebagai kegiatan rutin yang berkelanjutan, dimulai dari Mamolo lalu menyasar wilayah terdampak lainnya,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa program ini tidak hanya akan fokus pada pengumpulan sampah, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan dilanjutkan dengan penegakan Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah.
Selain itu, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri yang menegaskan urgensi penanganan sampah plastik, khususnya yang berasal dari aktivitas budidaya rumput laut.
“Sampah plastik dari budidaya rumput laut memiliki dampak merusak yang sangat luas terhadap ekosistem laut dan juga kesehatan manusia. Plastik membutuhkan ratusan tahun untuk terurai, dan dalam proses itu, bisa berubah menjadi mikroplastik yang mencemari lingkungan budidaya serta menurunkan kualitas dan harga rumput laut,” tegas Irwan.
Ia mengungkapkan bahwa harga rumput laut Nunukan pernah mencapai Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kilogram pada tahun 2022–2023. Namun kini, harga anjlok menjadi hanya Rp 8.000–Rp 13.000 per kilogram, tergantung kualitas kadar keringnya. Penurunan harga ini berdampak langsung pada kemampuan ekonomi masyarakat pesisir.
“Menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Melalui aksi gotong royong hari ini, kita ingin mengajak semua pihak untuk ikut peduli. Jangan biarkan sampah plastik merusak laut dan menggerus penghasilan masyarakat,” tutup Irwan.
Aksi peduli lingkungan ini menjadi awal komitmen bersama dalam menyelamatkan ekosistem pesisir Mamolo dan memastikan keberlanjutan budidaya rumput laut sebagai salah satu sektor ekonomi utama di Kabupaten Nunukan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa