Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah segera menjalankan bantuan pangan.
Menurut dia, di Jakarta, Kamis, bantuan pangan segera berjalan dikarenakan anggaran belanja tambahannya sudah diterima.
“Sengan demikian, seluruh program stimulasi ekonomi ini, beberapa digulirkan ke bulan Juli karena sebagian anggarannya baru bisa dipakai,” ujar Airlangga.
Bantuan pangan beras adalah program pemerintah berupa penyaluran beras yang bersumber dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.
Program ini sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
Bantuan pangan beras tahun 2025 menggunakan database penerima dari Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional. Jumlah penerima ditargetkan mencapai 18.277.083 keluarga penerima manfaat (KPM). Estimasi anggaran belanja tambahan (ABT) yang dibutuhkan sekitar Rp4,9 triliun.
Program prorakyat yang dilanjutkan di kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, salah satunya adalah bantuan pangan beras.
Bantuan yang juga sebagai salah satu paket stimulus ekonomi dalam menjaga ekonomi kuartal II ini dipastikan akan mulai disalurkan di Juli ini secara one shoot atau alokasi 2 bulan dalam 1 kali pengiriman.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan pangan beras bisa dilepas apabila ada penugasan.
Penugasan ini melalui rapat terbatas (ratas) atau rapat koordinasi terbatas (rakortas) dan perlu ada ABT.
“Anggaran untuk itu belum di Badan Pangan Nasional, tapi di BA BUN (Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara) dan terkonfirmasi saat ini, ABT sudah ada, sehingga bantuan pangan beras bisa kita jalankan segera. Jadi mulai Juli Ini dan langsung one shoot, 2 kali 10 kilo beras ke berbagai daerah, terutama Indonesia timur,” kata Arief.
Sumber : Antara