Dalam amanatnya di hadapan ribuan polisi, Presiden beberapa kali mengingatkan polisi harus selalu melindungi rakyat, terutama mereka yang paling lemah, paling tertindas, dan paling miskin.
“Jaga kepercayaan rakyat. Sekali lagi utamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan lain. Sekali lagi, Saudara jangan sekali-sekali mengecewakan rakyat kita,” kata Presiden Prabowo di hadapan ribuan polisi.
“Selamat Hari Bhayangkara Ke-79. Jadilah insan Bhayangkara yang rastra sewakottama —polisi yang mengabdikan dirinya untuk kejayaan Nusa dan Bangsa–. Sekali lagi, jadilah polisi yang dicintai rakyat,” ujar Presiden saat menutup amanatnya.
Dalam amanat yang sama, Presiden juga menekankan polisi di Indonesia harus memahami betul kesulitan dan penderitaan rakyat.
“Polisi Indonesia tidak boleh seperti polisi negara yang sudah kaya dan maju. Polisi Indonesia harus di tengah-tengah rakyat, harus merasakan penderitaan rakyat, merasakan kesulitan rakyat, mendengar jeritan hati rakyat,” kata Presiden.
Presiden juga menyatakan cita-cita Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju, bangsa yang berhasil menghapus kemiskinan dan kelaparan, bangsa yang adil, hanya mungkin terwujud manakala memiliki kepolisian yang tangguh, unggul, bersih, dicintai rakyat, dan selalu membela rakyat.
“Sejarah manusia sepanjang ribuan tahun mengajarkan kita tidak ada negara yang berhasil tanpa kepolisian yang unggul dan tangguh. Dengan kesadaran itulah, para pemimpin negara dari presiden pertama dan seterusnya, presiden kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, sampai sekarang saya menjabat, kita semua sadar pentingnya kepolisian yang tangguh dan unggul,” kata Presiden.
Kepada seluruh peserta upacara dan tamu undangan, Presiden Prabowo mengajak untuk mengenang dan memberikan penghargaan kepada para pendiri Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Presiden Prabowo memimpin upacara peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa, sebagai inspektur upacara. HUT Bhayangkara merujuk kepada hari terbentuknya Kepolisian Negara Republik Indonesia pada 1 Juli 1946.
Dalam rangkaian peringatan HUT Ke-79 Bhayangkara itu, Presiden Prabowo lanjut menyaksikan parade (defile) seluruh satuan Polri beserta kemampuan alat pertahanan dan keamanan Polri. Defile HUT Ke-79 Bhayangkara juga dimeriahkan parade 25 robot yang merupakan simbol modernisasi Polri. Robot-robot itu mencakup robot mirip manusia (humanoid), robot mirip anjing penjaga, robot tank, robot ROPI, dan drone agriculture.
Di Lapangan Silang Monas hari ini, kehadiran Presiden Prabowo dalam rangkaian HUT Ke-79 Bhayangkara didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kedatangan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran di lokasi upacara disambut oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Dalam puncak peringatan HUT Polri itu, hampir seluruh pimpinan lembaga negara, pimpinan TNI, menteri-menteri Kabinet Merah Putih hadir. Kemudian, ada juga tamu-tamu kehormatan, di antaranya Istri Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid Sinta Nuriyah, Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, dan Wakil Presiden Ke-13 Ma’ruf Amin.
Sumber : Antara