benuanta.co.id, TARAKAN – Pernah dijuluki sebagai salah satu mall tersepi di Indonesia, kini Tarakan Mall menunjukkan geliat kebangkitannya. Pengelola mall terus berupaya menepis citra buruk ini dengan menghadirkan sejumlah brand ternama serta melakukan revitalisasi fasilitas demi kenyamanan pengunjung.
Manager Tarakan Mall, Agus Toni mengakui label ‘mall tersepi’ sempat melekat kuat beberapa tahun lalu. Namun ia menegaskan bahwa sejak 2017 pihak manajemen telah melakukan berbagai upaya untuk membalikkan keadaan.
“Memang dulu kita sempat disebut sebagai mall tersepi. Sejak saya masuk 2017, kami mulai melakukan pembenahan. Bahkan 2019 sebenarnya sudah ada cinema dan beberapa tenant nasional yang bersiap masuk. Sayangnya pandemi COVID-19 memukul seluruh sektor, sehingga rencana-rencana tersebut tertunda,” ujarnya, Ahad (29/6/2025).
Setelah pandemi reda, GTM (nama lama) kini menjadi Tarakan Mall kembali aktif dengan mendekati investor tingkat nasional. Hasilnya mulai terlihat, dengan hadirnya brand seperti JCO, Mako, Panwat, serta yang akan menyusul Guardian, Jom Watch, dan Marugame Udon yang rencananya akan hadir pada September mendatang.
Dengan kemunculan brand tersebut, antusias masyarakat kini kembali meningkat. Bahkan JCO Tarakan sempat mencatat penjualan terbaik secara nasional.
Selain menambah tenant, pihak Tarakan Mall juga sedang melakukan berbagai perbaikan infrastruktur, termasuk penggantian lantai, perbaikan kamar mandi, dan peningkatan kapasitas listrik dari 550 kVA menjadi 865 kVA. Hal ini demi mendukung operasional tenant serta kenyamanan pengunjung.
Sementara dari sisi okupansi, saat ini Tarakan Mall baru terisi sekitar 30 persen, namun diproyeksikan akan meningkat menjadi 40 persen pada September 2025.
“Kita juga sedang menunggu beberapa tenant lain menyelesaikan proses MoU. Kami berharap pada akhir tahun ini bisa mencapai okupansi yang lebih signifikan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, tingkat kunjungan pun menunjukkan tren positif. Sebelum ada tenant besar, Tarakan Mall mencatat 800–1.100 pengunjung per hari. Namun sejak hadirnya JCO, Mako, dan Panwat, angka tersebut melonjak menjadi sekitar 2.000 pengunjung harian.
Salah satu daya tarik baru di GTM adalah arena bermain anak dan fasilitas bowling yang diklaim sebagai yang pertama di Tarakan. “Bowling ini luar biasa. Antusias masyarakat tinggi sekali, apalagi setelah magrib. Ini jadi tempat hiburan baru bagi warga,” ujarnya.
Disinggung mengenai keterlibatan tenaga kerja lokal, manajemen GTM juga memberi perhatian khusus. Pihaknya mendorong tenant nasional agar merekrut warga lokal, minimal 50 persen dari total karyawan.
Saat ini, diperkirakan sekitar 200-300 tenaga kerja aktif di kawasan mall, termasuk dari tenant besar seperti JCO dan Panwat. Selain itu, manajemen mall juga tengah mengupayakan pengembangan lahan parkir untuk mengatasi lonjakan kendaraan, serta pemasangan kamera pengawas tambahan guna memperkuat keamanan.
“Yang jelas kami mohon doa dan dukungan semua pihak. Kami optimistis Tarakan Mall akan menjadi pusat perbelanjaan dan hiburan utama di Kaltara dan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli