benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan melalui Bagian Perekonomian Setda Nunukan memfasilitasi acara sosialisasi terkait edukasi peningkatan literasi keuangan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Asisten Administrasi Umum, Syafarudin mengatakan dengan perkembangan teknologi kemudahan akses informasi dan transaksi keuangan.
Namun membawa tantangan tersendiri khususnya dalam mengendalikan perilaku konsumtif masyarakat. Bahkan tanpa disadari perilaku konsumtif yang berlebihan dapat berimbas pada kondisi keuangan pada masing-masing individu.
“Tidak sedikit memilih jalan pintas dengan memanfaatkan jasa rentenir atau pinjaman online (Pinjol) ilegal bahkan terjerumus dalam investasi bodong,” ujar Syafarudin.
Sementara itu, Analis PEPK OJK Kaltim Kaltara, Adi Setyo Wibowo dalam mengatakan literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan.
Selain itu, pentingnya literasi dan inklusi keuangan untuk mengetahui ketersediaan akses dan pemanfaatan atas produk dan/atau layanan PUJK yang terjangkau, berkualitas, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan masyarakat.
Haikal Analis Yunior Perwakilan BI Kaltara menyampaikan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, sekarang bisa membayar tanpa kontak fisik dan cashless.
Seperti transaksi menggunakan QRIS menjadi solusi pembayaran. Kanal pembayaran QRIS dapat digunakan diberagam macam pembayaran, melalui dari donasi, jual beli, dan pemungutan retribusi.
“Jadi sekarang itu kita terkadang tidak lagi membawa dompet dan uang cash untuk melakukan transaksi pembayaran melalui jual beli. Cukup membawa handphone, transaksi bisa dilakukan dengan cara scan barcode yang sudah disediakan,” tandasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Endah Agustina