benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Tingkatkan sertifikasi halal pada produk UMKM lokal Provinsi Kalimantan Utara(Kaltara), Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltara, bakal kembali berkolaborasi bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara.
Pasalnya di tahun 2025 ini, Bank Indonesia memiliki sejumlah program dalam mengupgrade produk lokal Kaltara agar memiliki label halal.
“Kita bersama BI memang ada wacana ke sana, karena bagaimana pun standar agar produk kita dapat masuk ke pasar nasional ialah memiliki sertifikasi halal,” kata Kepala Disperindagkop Kaltara, Hasriyani pada Jumat 27 Juni 2025.
Menurut Hasriyani, saat ini beberapa produk lokal Khas Kaltara sudah ada yang memiliki sertifikasi halal, namun beberapa lainnya masih ada yang belum bersertifikasi karena terkendala beberapa hal. Seperti tidak adanya pendampingan kepada pelaku UMKM dalam mengurus sertifikasi halal.
“Makanya pendampingan dan pelatihan harus kita lakukan, agar para pelaku UMKM ini juga mudah dalam mengurus sertifikasi halal produknya,” ungkapnya.
“Apalagi dalam mengurus label sertifikasi ini, pelaku UMKM tidak hanya mengurus berkas administrasi saja. Tapi baik bahan mentah produk, alat produksi dan lainnya juga harus sesuai standar,” tambahnya.
Ia menjelaskan produk olahan yang dibuat harus berasal dari produk dalam negeri yang berlabel SNI dan bersertifikasi halal, termasuk alat produksi yang digunakan oleh pelaku UMKM.
Dalam beberapa kasus, pelaku UMKM Kaltara gagal mendapatkan sertifikasi halal karena masih menggunakan bahan mentah yang berasal dari Malaysia. “Banyak kejadian serupa karena gula yang digunakan berasal dari Malaysia. Makanya kita tekankan harus menggunakan bahan asli Indonesia,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Endah Agustina
