benuanta.co.id, TARAKAN – Tahun ajaran 2025/2026, sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kota Tarakan terpaksa mengurangi jumlah rombongan belajar (Rombel) karena keterbatasan tenaga pengajar. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tamrin Toha.
“Tahun ini malah ada pengurangan. Kenapa? Karena ketersediaan guru. Kita tidak bisa mengangkat guru honor, sementara tiap tahun ada guru pensiun bahkan ada yang meninggal dunia. Di SD, satu kelas ditangani satu guru, jadi ini sangat berpengaruh,” ujarnya, Rabu (26/6/2025).
Ia menjelaskan, pengurangan rombel terjadi di beberapa sekolah negeri, termasuk SDN 045 Pantai Amal yang sebelumnya memiliki empat rombel, kini hanya tiga.
Meski demikian, Tamrin memastikan bahwa seluruh calon peserta didik tetap dapat tertampung, termasuk melalui peran sekolah swasta. “Swasta bisa menampung banyak, tapi tetap harus sesuai ketersediaan kelas. Tidak boleh menerima siswa baru kalau ruang kelasnya tidak ada,” tambahnya.
Terkait upaya penambahan guru, Tamrin mengatakan pihaknya masih menunggu proses pengangkatan guru dari formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.
“Formasi tahun ini ada 100, tapi baru terisi sekitar 30 orang. Masih banyak yang kosong. Secara keseluruhan, kita masih kekurangan sekitar 100 guru di semua jenjang, mulai dari TK, SD, hingga SMP,” ungkapnya.
Ia memastikan kebutuhan guru akan terus dihitung dan diajukan dalam formasi tahun berikutnya. “Upaya pemenuhan tetap kita lakukan. Sekarang dalam proses perhitungan kebutuhan, dan pasti akan diajukan lagi karena kekurangan guru ini cukup besar,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli