benuanta.co.id, BULUNGAN – Wacanakan buka lahan investasi pariwisata di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayaan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara, akan membuat master plan kawasan industri pariwisata.
Master plan ini sendiri disusun sebagai awal dari langkah Pemprov Kaltara dalam menyiapkan lahan investasi pariwisata sekaligus mendongkrak ekonomi pariwisata Mangkupadi. “Sementara ini sedang proses penyusunan master plan. Jika nantinya sudah selesai semuanya, baru kita bisa berbicara ke tahap selanjutnya terkait master plan ini,” kata Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda DPMPTSP Kaltara, Rahman Putrayani, Ahad 22 Juni 2025.
Ia menjelaskan adanya wancana investasi bertajuk Kawasan Industri Pariwisata ini untuk mendukung kegiatan KIHI yang ada di Mangkupadi. Di mana dalam KIHI sendiri, terdapat puluhan ribu pekerja yang dianggap sebagai pasar yang tetap bagi investasi kawasan industri pariwisata.
“Banyak pemanfaatannya, karena selain bisa digunakan sebagai destinasi wisata hiburan bagi pekerja KIHI. Nantinya pihak perusahaan juga bisa menggunakan fasilitas disana untuk menginap, rapat atau hal lainnya,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dispar Kaltara, Njau Anau mengatakan sangat mendukung adanya investasi industri wisata ini, mengingat investasi ini sudah dibahas sejak tahun 2024 lalu.
“Apapun yang memiliki potensi meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah, tentu harus kita dukung. Karena hal ini juga akan berdampak kepada pembangunan infrastruktur jalan yang ada di kawasan itu,” ungkap Njau Anau.
Menanggapi hal ini, Gubernur Provinsi Kaltara, Zainal Arifin Paliwang mengatakan masyarakat juga harus dilibatkan dalam master plan investasi kawasan industri pariwisata Kaltara. Agar ketika berjalan, investasi ini tidak bergesekan dengan ekonomi dan sosial budaya masyarakat sekitar.
“Harus dilibatkan dalam artian selain membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, kita juga harus pastikan industri wisata ini tidak bergesekan dengan kultur sosial masyarakat budaya Bulungan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Endah Agustina