benuanta.co.id, TARAKAN – Ledakan gas alam terjadi di sebuah rumah kontrakan milik Haji Sumilan di RT 28, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan, Selasa (24/6) sore. Tiga orang mengalami luka bakar, satu di antaranya dalam kondisi cukup serius.
Salah satu aksi mata yang merupakan warga sekitar, Alfiah mengatakan ledakan terdengar sangat keras dan mengagetkan warga. “Saya lihat langsung saat kejadian. Korban luka bakar, satu orang paling parah. Saya sampai cari bantuan warga laki-laki buat mendobrak pintu karena asap sudah penuh,” ujarnya.
Ketua RT 28, Moch. Yusoli, menuturkan ketiga korban adalah tukang yang sedang mengerjakan renovasi di rumah tersebut. “Kemungkinan mereka sedang memperbaiki jalur instalasi gas di kamar,” ungkapnya.
Kasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tarakan, Irwan, menjelaskan pihaknya menerima laporan melalui call center pada pukul 18.00 Wita, meski kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 17.00 Wita.
“Begitu kami tiba dan verifikasi dengan RT, diketahui bahwa ledakan disebabkan oleh aktivitas pemotongan pipa gas alam menggunakan gerinda. Padahal pipa itu masih aktif mengalirkan gas dari PGN,” terang Irwan.
Menurutnya, tindakan memotong pipa aktif tanpa menutup aliran gas sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan ledakan. “Ini murni human error. Tukang tidak menghubungi pihak PGN untuk memutus aliran gas sebelum pemotongan dilakukan,” tambahnya.
Ketiga korban saat ini telah dilarikan ke rumah sakit. Salah satu korban mengalami luka bakar serius hingga 70 persen, sementara dua lainnya mengalami luka sekitar 35-45 persen.
Irwan juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan gas alam. “Jika ingin memodifikasi instalasi gas, wajib koordinasi dengan PGN agar aman. Selain itu, pastikan ada ventilasi udara yang memadai di dapur atau ruangan tempat gas digunakan,” ujarnya.
Sementara itu, kondisi rumah saat ini sudah dinyatakan aman setelah petugas memeriksa sisa gas di dalam ruangan dan berkoordinasi dengan PGN untuk menutup jalur aliran gas. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli