Gempur Iran 12 hari, Israel Kini Kehabisan Amunisi

Moskow – Militer Israel dikabarkan mulai kehabisan senjata dan amunisi setelah 12 hari berperang melawan Iran.

Mengutip sejumlah pejabat AS tanpa menyebutkan nama, NBC News melaporkan pada Selasa (25/6) bahwa Israel mengalami kekurangan sejumlah senjata penting, terutama amunisi.

Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran sejak 13 Juni lalu dengan tuduhan bahwa Iran menjalankan program nuklir militer secara rahasia.

Baca Juga :  AS Umumkan Tarif Timbal Balik Bagi RI, Bangladesh, Kamboja, Thailand

Sebagai balasan, Iran meluncurkan “Operation True Promise 3” pada hari yang sama dan menghantam sejumlah target militer di Israel.

Iran sendiri membantah mengembangkan program nuklir untuk kepentingan militer.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengaku belum menemukan bukti nyata bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, menurut pernyataan Direktur Jenderal Rafael Grossi pada 18 Juni.

Baca Juga :  Trump: Tak ada Perpanjangan Tanggal Tarif 1 Agustus

Di tengah ketegangan Iran-Israel, Amerika Serikat memperkeruh situasi dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni.

Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar pada 23 Juni.

Malam harinya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri perang selama 12 hari.

Baca Juga :  Hamas Setuju Bebaskan 10 Sandera Israel Demi Gencatan Senjata di Gaza

Pada Selasa (25/6), dia menyatakan bahwa gencatan senjata di antara kedua negara telah resmi berlaku.

Mantan Duta Besar Inggris untuk Suriah, Peter Ford, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa ada kemungkinan besar gencatan senjata akan bertahan meskipun ada pelanggaran. Menurut dia, Israel kini kehabisan daya tempur dan lebih membutuhkan perdamaian dibanding Iran.

Sumber: Sputnik-OANA / Antara

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *