benuanta.co.id, TARAKAN — Program bedah jantung terbuka yang dilaksanakan di RSUD dr. H. Jusuf SK Kota Tarakan berjalan sukses. Dalam kegiatan operasi yang berlangsung pada 20 dan 21 Juni 2025, sebanyak empat pasien berhasil menjalani prosedur kompleks tersebut dengan hasil yang memuaskan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari misi nasional peningkatan layanan kesehatan di wilayah perbatasan.
Perwakilan tim operasi dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang, dr. Wahyu Wiryawan, Sp.BTKV, menjelaskan operasi dilakukan oleh tim dari RSUP Dr. Kariadi Semarang yang turut didampingi oleh Ketua Himpunan BTKV Indonesia, Prof. Dr. Med. dr. Paul L. Tahalele, SpB, SpBTKV(K).
“Iya, jadi pada kegiatan hari ini kita lakukan dua operasi, yaitu pada Minggu, 22 Juni 2025, dan kita mendampingi tim dari RSUD Jusuf SK Kota Tarakan,” jelasnya kepada benuanta.co.id, Ahad (21/6/2025).
Tim yang terlibat menyampaikan rasa syukur atas kelancaran seluruh proses pembedahan. Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi awal agar RSUD Jusuf SK bisa berdiri mandiri dalam layanan bedah jantung.
“Alhamdulillah hari ini semuanya berjalan lancar, operasinya telah selesai, outcome-nya juga bagus,” katanya.
Menurut dr. Wahyu, kemandirian rumah sakit di daerah sangat penting agar tim nasional bisa melanjutkan pengabdian ke wilayah lain.
“Dalam waktu dekat, Rumah Sakit Jusuf SK Kota Tarakan bisa mandiri supaya kita bisa move ke tempat lain,” tuturnya.
Dirinya menegaskan pengabdian ini merupakan bagian dari dedikasi murid-murid Prof. Tahalele kepada negeri. Setelah dari Tarakan, tim berencana melanjutkan program serupa di Ambon, Kupang, Maluku Utara hingga ke Bengkulu.
“Rencana kita akan beranjak ke Ambon dan semuanya sudah di mapping, nantinya kita akan keliling,” paparnya.
Ia menegaskan RSUP Dr. Kariadi Semarang akan terus berperan aktif mendampingi daerah-daerah dalam membuka layanan bedah jantung. Meskipun pelaksanaan operasi dinilai sukses, kebutuhan peralatan medis tetap menjadi perhatian penting.
dr. Wahyu berharap, kelengkapan alat dapat segera terealisasi agar RSUD Jusuf SK dapat meningkatkan kapasitas layanan. “Mungkin perlu dilengkapi alat-alat yang selama ini kita bawa sendiri dari Semarang, dan itu protokol juga sudah menyampaikan kepada kementerian, semoga cepat-cepat diadakan,” tukasnya.
Dilain sisi, Direktur Utama RSUD dr. H. Jusuf SK Kota Tarakan, dr. Budy Aziz B., Sp.PK, mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan program bedah jantung terbuka ini.
Dalam acara penutupan bertema Langkah Nyata Menyelamatkan Jantung, Menyelamatkan Kehidupan yang digelar di Warung Teras, Ahad malam (21/6), dr. Budy menyampaikan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim yang bertugas.
Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata kerja sama antara pusat dan daerah yang berlandaskan semangat keterbukaan. “Ini merupakan bentuk keterbukaan dan bentuk kerja sama antara pusat dan daerah,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang patut dilanjutkan. Sejak Februari 2025, total sembilan operasi telah dilakukan di RSUD Jusuf SK.
“Yang mana juga sempat dikunjungi oleh Menteri Kesehatan,” sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak lima operasi dilaksanakan, sementara empat operasi lainnya dilakukan pada 20 dan 21 Juni 2025. dr. Budy berharap program ini bisa berlanjut dan terus diperbaiki baik dari sisi fasilitas maupun sumber daya manusia.
dr. Budi menilai keberlanjutan program ini sangat penting dalam mendukung akses pelayanan jantung di wilayah perbatasan seperti Kalimantan Utara. “Apa pun yang masih kurang dari segi fasilitas dan SDM itu dapat ditingkatkan demi pemerataan di daerah perbatasan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina
