Menurut Kantor Kejaksaan pada Jumat (20/6) seperti dikutip oleh Kantor Berita Fars Iran, individu-individu tersebut “terlibat dalam mendukung, mengumpulkan informasi untuk musuh, melakukan propaganda melawan rezim, serta menyebarkan kebohongan dan rumor dengan tujuan merusak keamanan dalam negeri dan mengganggu keamanan psikologis masyarakat.”
Permusuhan pecah pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian mendorong Tehran untuk meluncurkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel menyatakan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran sejak saat itu.
Sementara itu, menurut laporan media Iran, sebanyak 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sumber: Anadolu / Antara