benuanta.co.id, BULUNGAN – Budaya yang dimiliki Kabupaten Bulungan sangatlah banyak yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satunya budaya kerajinan tangan berupa manik-manik, penutup kepala, pakaian adat dan sebagainya.
Melihat peluang itu, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bulungan pun melaksanakan pendampingan.
“Kami saat ini fokus melaksanakan pendampingan salah satunya ke Pengerajin Uwai Seka di Desa Tengkapak Kecamatan Tanjung Selor,” ujar Kepala Diskoperindag Bulungan, Errin Wiranda kepada benuanta.co.id, Jumat 20 Juni 2025.
Dia mengatakan sebagai upaya pelestarian budaya sekaligus mendukung pengembangan usaha kerajinan dan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat lokal.
“Komitmen pemerintah daerah budaya lokal dengan memberikan perhatian nyata, sebagai salah satu pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal,” tuturnya.
Dia mengatakan di rumah produksi Uwai Seka, para pengerajin fokus pada pengembangan budaya lokal khususnya Dayak. Kerajinan Dayak seperti anyaman rotan, ukiran kayu, tenun ikat dan kerajinan manik-manik.
“Tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi tetapi juga mengandung filosofi budaya yang mendalam,” terangnya.
Melalui kunjungannya ke Pengerajin Uwai Seka, dirinya berdialog langsung dengan para pengrajin guna mendengar aspirasi, tantangan, serta kebutuhan yang mereka hadapi di lapangan.
“Jadi, pendampingan difokuskan pada peningkatan kualitas produksi, inovasi desain yang tetap menjaga identitas budaya Dayak serta strategi pemasaran,” ucapnya.
Dirinya berharap terjalinnya sinergi yang kuat antara pemerintah dan para pengerajin, agar kerajinan Dayak dapat terus berkembang dan dikenal lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Ramli