Tersebar KTA Personel Polri Buka Praktik Pembuatan SIM, Satlantas Polresta Bulungan Klaim Tak Kenal

benuanta.co.id, BULUNGAN – Postingan di media sosial Facebook yang menampilkan konten pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) oleh salah satu anggota Polri Polda Kalimantan Utara (Kaltara), dipastikan adalah dugaan penipuan.

Kapolresta Bulungan Kombes Pol Rofikoh Yunianto melalui Kasat Lantas Polresta Bulungan AKP Yulius Heri Subroto mengklaim anggota Satlantas Polresta Bulungan yang bernama Irvan Wirayudha dengan pangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (AIPDA) bukan anggotanya.

“Saya pastikan tidak mengenal yang bersangkutan dan orang yang tertera dalam KTA (kartu tanda anggota) itu bukan anggota saya,” tegasnya.

Baca Juga :  Skema Retribusi Parkir RSUD Tanjung Selor Dikeluhkan Pengelola

Dirinya pun meminta masyarakat tidak mudah mempercayai informasi jika ada anggota Satlantas dapat membantu pembuatan SIM tanpa tes. Dengan informasi yang dimuat di media sosial Facebook itu, dirinya meminta orang lain agar melapor jika mendapati adanya kejanggalan.

“Tolong informasikan kepada teman-teman, yang namanya AIPDA Irvan Wirayudha tidak ada di Satlantas Polresta Bulungan. Saya minta masyarakat juga berhati-hati,” ujarnya.

Baca Juga :  Hasil Autopsi Remaja Putri yang Terbakar Tak Ditemukan Jelaga di Saluran Pernafasan

Polresta Bulungan memastikan tidak ada satupun anggota satuan lalu lintas (Satlantas) yang dapat melakukan pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan mudah apalagi pembayarannya melalui rekening pribadi.

Yulius mengatakan pengurusan SIM baik perpanjangan maupun pembuatan baru harus melalui Satuan Penyelenggaraan administrasi SIM (SATPAS) Satlantas.

“Untuk pengurusan SIM di Polresta Bulungan mudah, jika warga yang akan membuat SIM atau perpanjangan. Maka datang kantor Satpas, untuk pembayaran harus melalui perbankan yang bekerjasama dengan kepolisian bukan rekening pribadi,” terangnya.

Baca Juga :  Polresta Bulungan Larutkan 243,25 Gram Sabu di Toilet

Dengan berkembangnya teknologi saat ini, semua hal dapat ditempuh salah satunya dengan pembuatan KTA yang diduga palsu.

“Bisa saja itu penipu, masyarakat kita imbau tidak mudah percaya,” pungkasnya. (*) 

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Endah Agustina 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *