DKPP Nunukan Fokus Dorong Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian

benuanta.co.id, NUNUKAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Nunukan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung 17 Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri dan Hermanus.

Sepanjang tahun 2025, DKPP akan menjalankan sejumlah program strategis, mulai dari penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), hingga penguatan ketahanan pangan melalui pendirian kios pangan dan hilirisasi produk hortikultura.

Kepala DKPP Nunukan, Muhtar, menyampaikan bahwa program tahun ini merupakan bagian dari sinkronisasi kebijakan daerah dengan visi dan misi Bupati terpilih. Salah satu program unggulan adalah penyediaan antara 70 hingga 80 unit hand traktor yang akan disalurkan kepada petani di berbagai kecamatan.

Baca Juga :  ‎Tindaklanjuti MoU dengan Unhas, Pemkab Nunukan Siapkan Beasiswa Afirmasi bagi Mahasiswa

“Dari jumlah tersebut, sekitar 24 unit berasal dari Pokok Pikiran (Pokir) DPR RI, sisanya merupakan dukungan dari kegiatan optimasi lahan dan akan dikelola oleh Brigade Pangan. Totalnya ada sekitar 100 unit hand traktor yang akan masuk ke Nunukan,” kata Muhtar, kamis (20/6/2025).

Selain alsintan, DKPP juga menargetkan pembangunan Jalan Usaha Tani sepanjang 150 kilometer pada 2025. Angka ini bahkan melampaui target program Bupati yang menetapkan 100 kilometer. “Kita mendapatkan 100 paket JUT dari Pokir DPRD dan juga ada usulan langsung dari Bupati dan Wakil Bupati. Target kami malah melebihi, yaitu 150 kilometer,” ujarnya.

Baca Juga :  ‎Tindaklanjuti MoU dengan Unhas, Pemkab Nunukan Siapkan Beasiswa Afirmasi bagi Mahasiswa

Dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, DKPP bekerja sama dengan Perum Bulog untuk mendirikan Kios Pangan di beberapa titik strategis. Kios ini akan menjual bahan pangan pokok seperti beras dan minyak goreng dengan harga yang lebih murah dari pasaran, berkat subsidi pemerintah.

“Ada sekitar 100 ton beras yang disediakan untuk program pangan murah tahun ini. Harga yang kami tawarkan jelas lebih rendah dibandingkan pasar, dan ini bagian dari upaya pengendalian inflasi daerah,” kata Muhtar.

Tak hanya berhenti pada sektor hulu, DKPP juga mulai serius menggarap hilirisasi produk pertanian, khususnya hortikultura. Tahun ini, dua sentra pengolahan telah dibangun di Pulau Sebatik untuk pengolahan kakao menjadi cokelat batangan, dan di Krayan untuk pengolahan nanas menjadi selai.

Baca Juga :  ‎Tindaklanjuti MoU dengan Unhas, Pemkab Nunukan Siapkan Beasiswa Afirmasi bagi Mahasiswa

“Ini bentuk keseriusan kami dalam mengembangkan nilai tambah produk lokal. Dari 17 program Bupati dan Wakil Bupati, kami bisa mengampu empat di antaranya. Kami berharap semua berjalan baik dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” pungkas Muhtar.

Dengan program-program ini, DKPP Nunukan menargetkan peningkatan kesejahteraan petani, penguatan ketahanan pangan, serta percepatan pembangunan sektor pertanian berbasis potensi lokal yang berkelanjutan. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *