benuanta.co.id, TARAKAN – BMKG Kota Tarakan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang diperkirakan melanda wilayah Tarakan dalam tiga hari ke depan. Cuaca ekstrem ini berpotensi disertai kilat, petir, serta angin kencang.
Forecaster BMKG Tarakan, Novira Ismi Handayani mengatakan pola cuaca saat ini sangat dipengaruhi oleh tingginya kelembapan udara dan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Kalimantan Utara.
“Kondisi ini menyebabkan Tarakan hampir setiap hari diguyur hujan lebat disertai petir,” ungkapnya kepada benuanta.co.id, Kamis (19/6/2025).
BMKG menilai dampak dari kondisi ini cukup serius, terutama bagi sektor transportasi laut dan udara. “Cuaca ekstrem bisa mengganggu aktivitas pelayaran dan nelayan di pagi dan malam hari, serta mengganggu jadwal penerbangan saat take-off dan landing,” ujarnya.
Warga pun diminta untuk tidak meremehkan risiko genangan dan potensi tanah longsor. “Hindari berteduh di bawah pohon besar dan waspada terhadap lereng curam, karena saat hujan lebat bisa terjadi longsor lokal,” imbaunya.
Ia memebeberkan, untuk potensi banjir rob nihil, meski begitu masyarakat tetap diminta untuk tidak lengah. BMKG juga merekomendasikan agar saluran listrik yang berisiko terkena air segera dimatikan, dan dokumen penting disimpan di tempat aman.
“Waspada, tapi jangan panik. Yang penting adalah siaga,” tambahnya.
Sebagai antisipasi dini, BMKG secara aktif mengeluarkan peringatan cuaca kurang dari enam jam sebelum kejadian. “Peringatan ini bisa diakses lewat aplikasi Info BMKG dan situs bmkg.go.id,” tuturnya.
BMKG juga terus berkoordinasi dengan stakeholder untuk memperkuat mitigasi. Dengan kondisi cuaca yang labil, BMKG mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mengikuti perkembangan informasi resmi dan menghindari aktivitas luar ruangan saat cuaca memburuk.
“Kami harap masyarakat Tarakan terus memantau info cuaca harian,” pungkasnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina