benuanta.co.id, TARAKAN – Pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan pada triwulan I-2025 tercatat tumbuh sebesar 5,02 persen (y-on-y), menunjukkan ketahanan dan dinamika positif di tengah berbagai tantangan ekonomi domestik maupun global.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan, Umar Riyadi, S.ST., M.Si., menjelaskan berdasarkan data update yang dirilis pada 16 Juni 2025, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan mencapai Rp6,88 triliun.
“Secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan cukup stabil dengan kontribusi signifikan dari sektor jasa,” ujarnya kepada benuanta.co.id, Rabu (18/6/2025).
Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi Tarakan mengalami kontraksi sebesar -1,78 persen. Meski demikian, secara tahunan (y-on-y) maupun kumulatif (c-to-c), pertumbuhan tetap kuat di angka 5,02 persen.
“Kontraksi triwulanan lebih banyak disebabkan oleh faktor musiman, bukan indikator pelemahan struktural,” tuturnya.
Dari sisi struktur PDRB menurut lapangan usaha, sektor tersier atau jasa mendominasi pertumbuhan dengan lonjakan signifikan sebesar 8,23 persen (y-on-y). Sementara sektor sekunder seperti industri pengolahan tumbuh sebesar 1,46 persen, dan sektor primer seperti pertanian dan perikanan justru mengalami kontraksi sebesar -0,44 persen.
“Pertumbuhan tinggi di sektor jasa menunjukkan peran vital aktivitas perdagangan, transportasi, dan jasa lainnya dalam menopang perekonomian Tarakan,” katanya.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi motor utama dengan pertumbuhan sebesar 5,91 persen. Sementara itu, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar -0,31 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi turun tipis sebesar -0,03 persen.
“Tingginya konsumsi rumah tangga mencerminkan kepercayaan masyarakat yang mulai pulih, serta peningkatan daya beli,” ujarnya.
Data PDRB dalam dua jenis harga menunjukkan perbedaan signifikan. Dalam harga konstan, total PDRB mencapai Rp6,88 triliun, sedangkan dalam harga berlaku tercatat sebesar Rp14,38 triliun.
“Perbedaan antara harga konstan dan berlaku ini menunjukkan adanya kenaikan harga atau inflasi yang ikut mempengaruhi nilai ekonomi nominal,” imbuhnya.
Kinerja ekonomi Tarakan juga berkontribusi besar terhadap ekonomi Provinsi Kalimantan Utara. Pada triwulan I-2025, Tarakan menyumbang 37,63 persen terhadap total PDRB Kalimantan Utara, dengan pertumbuhan sebesar 5,02 persen.
“Ini membuktikan bahwa Tarakan masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi utama di Kalimantan Utara,” tegasnya.
Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi provinsi Kalimantan Utara secara keseluruhan tercatat sebesar 4,06 persen. Kontribusi wilayah lain seperti Kabupaten Bulungan sebesar 17,19 persen dengan pertumbuhan 5,39 persen, Malinau 12,01 persen dengan pertumbuhan 3,41 persen, Nunukan 27,07 persen dengan pertumbuhan 3,55 persen, dan Tana Tidung 6,11 persen dengan pertumbuhan 2,94 persen.
“Tarakan tetap menjadi motor utama, baik dari sisi kontribusi maupun laju pertumbuhan,” sebutnya.
Secara tren tahunan dari 2023 hingga awal 2025, laju pertumbuhan ekonomi Tarakan cenderung stabil dengan sedikit fluktuasi. Setelah mencapai 6,36 persen pada triwulan II-2023 dan 5,93 persen pada triwulan IV-2023, pertumbuhan kembali berada pada level 5,02 persen di triwulan I-2025.
“Kami melihat ini sebagai sinyal positif bahwa perekonomian Tarakan berada dalam jalur pemulihan yang konsisten,” paparnya.
Melihat keseluruhan data, BPS Kota Tarakan menilai bahwa tantangan tetap ada, terutama dari sektor primer yang cenderung stagnan hingga negatif. Namun, potensi besar dari sektor jasa dan konsumsi rumah tangga dinilai mampu menjadi pendorong utama dalam menjaga momentum pertumbuhan.
“Ke depan, perlu perhatian lebih pada diversifikasi ekonomi agar tidak terlalu tergantung pada sektor jasa,” tutupnya. (*)
Reporter: Eko Saputra
Editor: Endah Agustina