benuanta.co.id, NUNUKAN – Pertumbuhan Perekonomian Nunukan Kabupaten Nunukan triwulan I tahun 2025 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami pertumbuhan 3,55 persen (y-on-y). Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan.
Kepala BPS Nunukan, Iskandar Ahmaddien menyampaikan perekonomian Nunukan berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku triwulan I-2025 mencapai Rp10,34 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp4,66 triliun.
“Ekonomi Nunukan triwulan I-2025 terhadap triwulan I-2024 tumbuh sebesar 3,55 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Sektor Tersier mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,01 persen,” kata Iskandar, Rabu (18/6/2025).
Sementara itu di sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 15,04 persen. Ia mengatakan, ekonomi Nunukan triwulan I-2025 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 3,27 persen (q-to-q).
Dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 41,50 persen. “Secara spasial, struktur ekonomi Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2024 didominasi oleh Kota Tarakan sebesar 37,63 persen dan yang paling kecil Kabupaten Tana Tidung sebesar 6,11 persen. Sementara itu, Kabupaten Nunukan menempati posisi kedua dengan kontribusi sebesar 27,07 persen,” bebernya.
Tak hanya itu, kinerja ekonomi Kabupaten Nunukan tercatat memiliki pertumbuhan pada peringkat keempat sebesar 3,55 persen (c-to-c). Iskandar menerangkan pertumbuhan sebesar 3,55 persen di triwulan I ini disebabkan tumbuhnya semua sektor lapangan usaha yaitu sektor primer, sektor sekunder dan sektor tersier.
Sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sektor tersier sebesar 9,01 persen. Disusul oleh sektor sekunder sebesar 7,47 persen dan sektor primer sebesar 1,23 persen.
Struktur PDRB Kabupaten Nunukan atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha triwulan I-2025 tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Perekonomian Kabupaten Nunukan masih didominasi oleh Sektor Primer sebesar 71,24 persen, diikuti oleh Sektor Tersier sebesar 14,91 persen dan Sektor Sekunder sebesar 13,85 persen.
Meski mengalami pertumbuhan Iskandar mengatakan kontraksi triwulanan menandakan perlunya kewaspadaan terhadap fluktuasi musiman, terutama pada sektor-sektor utama. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Endah Agustina
