Video AI tentang ‘Hari Pertama di Neraka’, MUI Tarakan: Jangan Bikin Keliru Masyarakat!

benuanta.co.id, TARAKAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan menanggapi video artificial Intelligence (AI) tentang ‘hari pertama di neraka’ yang belakang ini ramai di perbincangkan oleh masyarakat.

Hal ini juga mengundang perhatian dari MUI pusat hingga ke daerah. Ketua MUI Pusat, Utang bahkan mengecam video AI tersebut karena dianggap sebagai upaya pendangkalan akidah Islam.

“Dari sisi ajaran Islam, ini bisa termasuk kategori perbuatan yang menyesatkan umat dan menodai ajaran agama. Hal ini, karena api neraka (alam akhirat) adalah termasuk sesuatu yang gaib yang tidak bisa digambarkan dengan gambaran sesuatu yang bersifat duniawi atau kebendaan yang bisa dilihat, didengar, atau dibayangkan oleh hati dan pikiran manusia, sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadis Qudsi ‘maa laa ‘ainun ra-at walaa udzunun sami’at walas khathara ‘ala qalbi basyarin,” jelas Utang.

Baca Juga :  150 Anak Daftar Awal Sekolah Rakyat di Tarakan, Kuota Hanya 100

Sementara itu, Ketua MUI KotaTarakan,  Drs. H. Abd. Samad mengungkapkan, visualisasi tentang neraka dan lainnya dalam Islam harus berdasarkan hal Al Quran dan hadis yang sahih. Jika tidak, maka dapat menimbulkan kesesatan pemahaman di tengah masyarakat.

“Konten yang bersifat imajinatif atau dramatis seperti ini perlu dilengkapi dengan penjelasan yang memadai agar tidak menimbulkan ketakutan berlebihan kekeliruan teologis maupun keresahan sosial,” ujarnya, Senin (16/6/2025).

Baca Juga :  Usia jadi Prioritas Utama Seleksi Masuk SD

Ia pun meminta para konten kreator, pendakwah serta masyarakat dapat bijak dalam menggunakan teknologi yang saat ini semakin canggih. Selain itu, ia meminta agar penyampaian ajaran agama harus mengikuti kaidah.

“Dakwah itu harus bersandar pada ilmu disampaikan dengan hikmah dan bertujuan mendidik bukan sekedar menakut-nakuti. Saya juga harus berhati-hati berbicara masalah hal-hal yang gaib (neraka) ini,” pungkasnya. (*)

Baca Juga :  ‎Sepi dan Tak Strategis, Pedagang Masih Ogah Pindah ke Pasar Rakyat

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *