benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Masyarakat di Kabupaten Tidung dalam sehari bisa menghasilkan sampah sekitar 7,78 ton dan dalam setahun 2.839 ton. Data tersebut merupakan estimasi hitungan dengan formula jumlah unit armada truk sampah dikalikan jumlah ritasi tiap unit volume bak truk.
“Kami masih menggunakan perhitungan estimasi karena di TPA belum memiliki jembatan timbang,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tana Tidung, Mashuri, Selasa (16/6).
Menurutnya, pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Tana Tidung menggunakan sistem kontrolrenfil. Kontrolrenfil adalah sistem timbunan, setelah sampah diratakan di TPA maka akan di timbun menggunakan tanah.
“Jadi posisinya begitu disusun, jadi kita pasangkan pipa didalamnya itu. Gas yang ada didalam timbunan itu bisa dikeluarkan karena dia menghasilkan gas meta itu,” jelas Mashuri.
Dia menambahkan, TPA di KTT sendiri masih banyak pekerjaan rumahnya karena anggaran yang masih terbatas, melihat saat ini titik fokus pembangunan masih di pusat pemerintahan KTT.
“APBD kita terbatas dan bupati kita fokusnya kesana (pusat pemerintahan), makanya belum maksimal dari segi alat berat kita baru ada satu exavator kecil itupun dari provinsi,” tambahnya. (*)
Reporter: Kurniawin
Editor: Ramli