benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan menganggarkan Rp 250 juta untuk penanganan 7 jembatan rusak di dataran tinggi Krayan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arief Budiman mengatakan penanganan tersebut mencakup perbaikan dan pembangunan jembatan baru lantaran banjir besar. Anggaran yang digelontorkan bersumber dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
Adapun hingga kini, wilayah Krayan masih ditetapkan dengan status bencana tanggap darurat. “Untuk tanggap darurat di Krayan ini kita akan perpanjang selama 14 hari, mulai tanggal 6 Juni dan berakhir 19 Juni mendatang ini. Makanya kita terus genjot perbaikan ini agar bisa selesai sebelum tanggal 19,” ungkap Arief, Senin (16/6/2025).
Saat ini personelnya bersama dengan masyarakat setempat tengah berupaya mengerjakan jembatan, agar bisa segera selesai sebelum masa perpanjangan tanggap darurat selesai. Lebih lanjut dijelaskan Arief, BPBD melakukan rehab atau perbaikan dua jembatan di wilayah Krayan Selatan.
Lalu Krayan Induk terdapat penanganan tiga jembatan, dua jembatan diperbaiki dan satu pembangunan jembatan baru. Sementara itu, di Kecamatan Krayan Timur pihaknya melakukan perbaikan pada empat jembatan, tiga direhab dan satu jembatan baru satu. Sedangkan untuk Krayan Tengah, Pemkab juga membangun satu jembatan baru.
“Total ada 7 jembatan, 4 jembatan yang kita rehab lalu ada 3 jembatan alternatif baru yang kita bangun. Alhamdulillah untuk progresnya saat ini sudah hampir 90 persen. Target kita dua hari ke depan ini sudah rampung,” jelasnya.
Arief berharap, perbaikan jembatan ini bisa segera rampung, pasalnya jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat dan akses penghubung antara 5 kecamatan yang ada di dataran tinggi Krayan. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Endah Agustina
