benuanta.co.id, TARAKAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tarakan menanggapi rencana hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel yang di wacanakan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prabowo Subianto di depan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Presiden mengatakan akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika Palestina memperoleh kemerdekaan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Kota Tarakan, Drs. H. Abd. Samad menuturkan, isu rencana pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel merupakan bagian dari komponen umat dan bangsa.
“Kami di Majlis Ulama Indonesia Kota Tarakan, memandang bahwa setiap kebijakan luar negeri yang menyangkut hubungan diplomatik termasuk dengan Israel tentu merupakan wewenang pemerintah pusat dan harus mempertimbangkan berbagai aspek strategis dan kemanusiaan,” ujarnya, Senin (16/6/2025).
Ia menjelaskan, isu Palestina bukan semata persoalan politik melainkan juga menyangkut keadilan, kemanusiaan, dan solidaritas umat. Sikap Indonesia selama ini yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina sejalan dengan amanat konstitusi, yaitu menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia.
Ia berharap wacana tersebut tetap memperhatikan aspirasi umat Islam, menjaga komitmen historis Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina, dan tidak melemahkan posisi moral di mata dunia.
“Kami percaya bahwa pemimpin bangsa akan mengambil langkah terbaik dengan kebijaksanaan, kearifan, dan keberpihakan pada nilai-nilai keadilan dan perdamaian,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Ramli