benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah terus mengintensifkan upaya penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas gizi anak-anak usia sekolah melalui berbagai program strategis, salah satunya program makan bergizi gratis (MBG).
Untuk memastikan efektivitas dan ketepatan pelaksanaannya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan melakukan kegiatan pengawasan lapangan di sejumlah titik survei yang tersebar di wilayah Nunukan Barat dan Nunukan Selatan.
Kepala BPS Kabupaten Nunukan, Iskandar Ahmaddien, didampingi oleh Statistisi Madya Mat Bandri dan Ketua Tim Nerwilis, Andi Dalfiah. Mereka melakukan peninjauan ke satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) seperti SPPG Nunukan Barat dan SPPG Mansapa, serta ke sekolah-sekolah pelaksana program, yakni SMP Negeri 2 Nunukan dan SD Negeri 5 Nunukan Selatan.
Kepala BPS Kabupaten Nunukan, Iskandar Ahmaddien menjelaskan kunjungan ini bertujuan untuk memastikan proses pengumpulan data berlangsung sesuai prosedur serta untuk memperoleh gambaran nyata mengenai dampak program MBG terhadap pola konsumsi dan kesehatan anak-anak.
“Kami ingin melihat langsung di lapangan bagaimana respon masyarakat terhadap program makan bergizi gratis ini. Apakah ada perubahan nyata dari segi kondisi gizi anak-anak, tingkat kehadiran sekolah, serta pengetahuan orang tua mengenai pentingnya asupan gizi seimbang,” kata , Iskandar Ahmaddien.
Evaluasi Menyeluruh dan Kolaboratif
Di setiap lokasi, tim BPS berdialog dengan Kepala SPPG, petugas gizi, akuntan, kepala sekolah, dan koordinator MBG tiap sekolah. Mereka turut menyaksikan proses wawancara oleh petugas survei serta mengevaluasi mekanisme pengumpulan data, termasuk validitas dan akurasi jawaban responden.
Statistisi Madya Mat Bandri menegaskan bahwa pendekatan survei ini tidak hanya mengandalkan data kuantitatif, tetapi juga menggali aspek kualitatif berupa perubahan perilaku dan persepsi masyarakat. “Ini bukan sekadar angka, tapi kita ingin menangkap cerita dari balik data—bagaimana makan siang gratis berdampak pada semangat belajar dan kualitas hidup anak-anak,” jelasnya.
Senada, Ketua Tim Nerwilis Andi Dalfiah menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam menyukseskan program. Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme yang tinggi dari guru dan siswa, khususnya di SMP Negeri 2 Nunukan. “Keterlibatan semua pihak sangat penting. Kami tidak hanya mengumpulkan data, tapi juga mendorong kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Hasil survei ini akan menjadi bagian dari laporan nasional yang disampaikan ke pemerintah pusat sebagai bahan evaluasi dan perumusan kebijakan lanjutan. Dengan data yang akurat dan komprehensif, diharapkan program makan bergizi gratis benar-benar mampu membawa dampak jangka panjang dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi, khususnya di Kabupaten Nunukan dan wilayah perbatasan lainnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa