Ekspor lewat Pelabuhan di Kaltara Selama April 2025 Mengalami Penurunan

benuanta.co.id, BULUNGAN – Ekspor barang melalui pelabuhan di Kalimantan Utara (Kaltara) pada April 2025 mengalami penurunan sebesar 18,63 persen dibanding dengan kondisi April 2024.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada April 2025 sebesar USD 113,78 juta, sedangkan pada April 2024 tercatat sebesar USD 139,84 juta.

“Lima negara dengan tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada April 2025 itu terdiri dari Tiongkok, Filipina, Kamboja, Malaysia dan India,” ucap kepala BPS Kaltara  Mas’ud Rifai, Ahad (15/6/2025).

Baca Juga :  Kwarda Kaltara Gelar Orientasi Pengurus dan Rakerda, Hadirkan Pemateri dari Kwarnas

Mas`ud sapaannya menyebutkan, dari lima negara tujuan utama adalah, Tiongkok yang paling tinggi dengan nilai ekspor sebesar USD 40,73 juta. Kemudian Filipina USD 22,67 juta, Kamboja USD 15,52 juta, Malaysia USD 12,67 juta, terakhir India USD 11,37 juta. Peranan kelima negara tersebut dalam ekspor Kalimantan Utara mencapai 90,49 persen terhadap total ekspor April 2025.

Khusus untuk total nilai ekspor nonmigas pada April 2025 ke 8 negara tujuan mencapai USD 113,46 juta atau turun 5,29 persen dibanding Maret 2025. Adapun penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama, seperti Tiongkok sebesar 33,93 persen, Filipina 11,74 persen, Jepang 94,38 persen, dan negara lainnya 98,15 persen.

Baca Juga :  Gubernur Kaltara Tegaskan Pramuka Harus jadi Pilar Pembentukan Karakter Generasi Muda

Ia menyebutkan, penurunan ekspor April 2025 jika dibandingkan dengan April 2024 disebabkan oleh menurunnya ekspor kelompok barang nonmigas, yaitu ekspor hasil pertanian yang turun 58,13 persen dan hasil tambang turun 31,74 persen. Sedangkan untuk ekspor asli Kaltara pada April 2025 mencapai USD 114,87 juta. Angka ini mengalami penurunan 15,86 persen dibandingkan dengan kondisi pada bulan, yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai USD 136,52 juta.

Baca Juga :  Pemprov Kaltara Hadirkan Pasar Ikan Murah di Nunukan, Masyarakat: Sangat Membantu 

“Secara lebih terperinci, sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor hasil tambang sebesar 31,74 persen atau menjadi USD 78,77 juta dan sektor hasil pertanian turun 8,36 persen,” pungkasnya. (*)

Reporter: Ikke

Editor: Yogi Wibawa

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *