benuanta.co.id, NUNUKAN – Angka anak putus sekolah jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Nunukan tergolong kecil. Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Nunukan, angka putus sekolah ini bisa dilihat dari Angka Partisipasi Murni (APM).
APM jenjang SD mencapai 94 persen tersisa 6 persen anak usia SD yang tidak sekolah atau putus sekolah. Sedangkan APM jenjang SMP sebanyak 85 persen, dan presentase anak putus sekolah atau anak yang tidak pernah sekolah sebanyak 15 persen.
“Karena ini bisa dilihat dari indikator yang mencerminkan berapa banyak anak usia sekolah yang benar-benar bersekolah sesuai jenjangnya,” kata Kepala Disdik, Akhmad.
Kendati demikian, ia menegaskan tidak semua anak yang tidak terdata berarti benar-benar putus sekolah. Pasalnya beberapa anak justru melanjutkan pendidikan di luar daerah atau masuk ke lembaga seperti pondok pesantren namun tidak tercatat dalam sistem pendidikan nasional.
Akhmad menjelaskan, setidaknya ada tiga kategori yakni anak yang tidak sekolah sama sekali, anak yang putus sekolah di tengah jalan, dan anak yang putus lanjut.
“Jadi bukan berarti angka ini anak tersebut memang betul-betul putus sekolah atau tidak sekolah . Terkadang mereka ini sudah pindah keluar daerah tapi datanya yang tidak tercatat atau ter-update,” tandasnya. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Endah Agustina