benuanta.co.id, BULUNGAN – Setelah masa jabatan puluhan kepala desa (Kades) telah banyak berakhir dan telah digantikan oleh seorang penjabat (Pj) di Kabupaten Bulungan. Tahun ini akan dilaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) secara serentak.
Hal itu diungkapkan Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan sedikit 13 desa dari 74 desa di Kabupaten Bulungan akan kembali digelar pilkades secara serentak.
Dari data itu juga, selain karena masa jabatan berakhir. Didapati adanya kades yang telah meninggal dunia dan ada yang mengundurkan diri dari jabatannya.
“Tahapan Pilkades harus selesai paling lambat pada bulan Desember 2025,” ucap Syarwani, Rabu 11 Juni 2025.
Pihaknya belum menjabarkan desa mana saja yang akan menjalankan tahapan pilkades, tapi dirinya telah meminta agar pelaksanaannya harus matang.
“Harus transparan dalam verifikasi dokumen calon, memastikan ijazah dan dokumen lainnya asli dan sah,” harapnya.
Selain itu, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang valid dan terdata dengan benar.
“Saya minta jangan sampai terjadi gugatan setelah pelantikan akibat dokumen palsu atau DPT bermasalah dan semua panitia wajib teliti dan netral,” tuturnya.
Kemudian penyusunan visi misi calon kepala desa sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulungan.
“Terkait penyusunan visi misi dan RPJMDes itu mengacu pada visi Kabupaten Bulungan 2025 – 2029 yaitu Bulungan yang Berdaulat dan Unggul melalui Pembangunan Hijau yang Berkelanjutan. Visi tersebut diturunkan ke dalam 5 misi utama serta 15 program prioritas,” paparnya.
Syarwani menambahkan di Kabupaten Bulungan terdapat 5 pembagian koridor yaitu koridor perkotaan sebagai pusat perdagangan dan jasa di Tanjung Selor. Lalu koridor utara sebagai kawasan pertanian dan pertambangan berkelanjutan.
“Koridor barat jadi sentra ekonomi hijau dan industri maritim, koridor timur sebagai wilayah strategis nasional, industri maritim serta koridor selatan sebagai sektor kehutanan dan pertanian berbasis konservasi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yogi Wibawa