Minimnya Penumpang Jadi Pertimbangan Pelni Belum Membuka Rute Tarakan-Surabaya

benuanta.co.id, TARAKAN – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) cabang Tarakan masih mempertimbangkan pembukaan rute Tarakan-Surabaya. Hal itu dikarenakan minimnya animo penumpang.

Kepala PT Pelni Cabang Tarakan, Fredy Ronny Masengi menuturkan saat ini pihaknya tengah menunggu arahan dari pusat untuk pembukaan rute Tarakan menuju Surabaya.

“Terakhir kami koordinasi dengan tim dari Divisi Operasi kami di pusat, mereka lagi koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan Laut,” ujarnya, Selasa (10/6/2025).

Baca Juga :  Ekspor lewat Pelabuhan di Kaltara Selama April 2025 Mengalami Penurunan

Berdasarkan, pemetaan penumpang rute Tarakan-Surabaya rata-rata berada di bawah 50 pax. Selain itu biaya operasional kapal yang besar dan jauh dari jumlah penumpang juga menjadi dasar pertimbangan rute tersebut.

Ia menjelaskan akomodasi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan sangat besar untuk pengadaan rute. Hal ini dirasa tidak sebanding dengan penumpang atau pengguna jasa yang akan melakukan keberangkatan.

Baca Juga :  Dinsos Kaltara Serahkan Kuota Sekolah Rakyat ke Disdik Kabupaten dan Kota

“Kalau kita ke sana Surabaya minimal penumpang itu di atas 200 hingga 300 pax. Harusnya ya. Karena kapal kita ini kan tipe yang paling besar, tipe 2000. Jadi kuota dalam 1000 pax itu kita bagi ke Makassar, Balikpapan, dan Surabaya,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah pax di bawah 200 atau 300 akan membuang anggaran. Namun jika rute tersebut disetujui maka PT Pelni hanya akan melalukan penambahan jadwal saja dan tidak menambah armada.

Baca Juga :  Diskusi Terbuka di Pantai Amal, Bahas Tantangan Ekowisata dan UMKM Lokal

“Jadi mungkin sangat susah ya mau ada penambahan kapal. Kecuali penambahan schedule. Rute-nya juga ada. Macam dari sini kan (Tarakan) sampai Makassar, Balikpapan mungkin lanjut ke Surabaya, mungkin bisa. Tapi itu kami harus menunggu keputusan pusat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Bukan masalah kurang penumpang.
    Untuk rute Tarakan ke Surabaya.
    Yang jadi masalah . klau sudah ada rute tersebut. Bandara Juwata. Penumpangnya bakal berkurang banyak.
    Karena pengguna bandara ber alih ke laut… Ini lebih ke arah Kong kalikong. Antara maskapai sama pihak pelabuhan.