benuanta.co.id, NUNUKAN – Libur Idul Adha 2025 menjadi atensi khusus bagi Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan agar mobilitas masyarakat baik melalui jalur darat, laut, maupun sungai mengedepankan keselamatan transportasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, Muhammad Amin menyampaikan, aspek keselamatan harus menjadi perhatian utama seluruh operator dan pengguna jasa transportasi selama masa libur.
Dalam kapasitasnya sebagai pengelola pelabuhan, Dishub terus melakukan edukasi dan pengawasan baik secara langsung maupun melalui media sosial.
“Setiap saat (edukasi dan pengawasan), baik secara lisan di lapangan maupun melalui media sosial, kami terus mengingatkan pentingnya menjaga keselamatan. Itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga operator dan penumpang,” kata M. Amin, Senin (9/6/2028).
Salah satu hal krusial yang ditekankan Dishub adalah kewajiban penggunaan jaket pelampung pada transportasi laut dan sungai. Menurut Amin, aturan ini sudah jelas dan bukan lagi imbauan biasa, melainkan bagian dari standar operasional keselamatan.
“Kalau sudah aturannya penumpang wajib menggunakan life jacket, maka itu harus dipatuhi. Pemilik kapal wajib menyediakan, dan penumpang wajib mengenakan. Ini menyangkut nyawa,” tegasnya.
Ia juga menambahkan pihaknya akan terus melakukan inspeksi kelayakan di sejumlah pelabuhan rakyat dan terminal angkutan, memastikan semua armada yang beroperasi memenuhi syarat keselamatan.
Selain soal pelampung, Dishub Nunukan juga menyoroti kondisi fisik sarana transportasi. Muhammad Amin menekankan setiap armada baik kapal, speedboat, maupun angkutan darat harus dalam kondisi layak jalan. Tidak boleh ada kompromi dalam hal ini, terlebih saat volume perjalanan meningkat seperti saat libur panjang.
“Sarana transportasi harus benar-benar siap dan layak beroperasi. Jangan sampai kendaraan atau kapal yang tidak layak dipaksakan jalan, itu sangat berisiko,” katanya.
Pihaknya juga meminta kepada operator agar tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas, karena hal itu menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan laut dan darat di masa lalu.
Dishub bersama instansi terkait juga meningkatkan pengawasan di titik-titik strategis seperti pelabuhan Sungai Bolong, Pelabuhan Tunon Taka, terminal utama, serta jalur-jalur sungai yang menjadi akses masyarakat di wilayah perbatasan dan kepulauan.
Dishub memastikan petugas akan bersiaga untuk memantau arus penumpang dan melakukan pemeriksaan berkala terhadap kondisi armada. Sosialisasi keselamatan kepada masyarakat juga akan terus digencarkan, terutama di titik-titik keberangkatan.
Muhammad Amin mengimbau masyarakat agar turut berperan aktif menjaga keselamatan perjalanan, dimulai dari kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Termasuk membawa perlengkapan pribadi yang mendukung keselamatan, tidak memaksa naik saat kapal sudah penuh, serta melapor jika menemukan pelanggaran di lapangan.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Jika masyarakat ikut peduli dan aktif, maka potensi kecelakaan bisa ditekan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina