benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menemukan cacing hati dan sapi belum cukup umur pada saat melaksanakan pengawasan pemotongan hewan kurban di Kota Tarakan.
Pemeriksaan hewan kurban dilaksanakan DKPP di seluruh kelurahan yang ada di Kota Tarakan dengan menurunkan 23 petugas sejak 6-7 Juni 2025. Selain di beberapa titik di kelurahan, sebanyak 13 petugas juga melakukan pengawasan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
Plt Kabid peternakan dan kesehatan hewan DKPP Tarakan, drh. Wikan Addi Cahya menuturkan pengawasan dilakukan dengan dua cara yaitu pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem.
“Jadi ante-mortem itu pemeriksaan sebelum disembelih dan post-mortem yaitu pemeriksaan setelah disembelih. Ketika sampai ke lokasi jadi misalnya pas sampai lokasi ternyata hewannya belum disembelih ya kita lakukan pemeriksaan ante-mortemnya tapi kalau sudah disembelih kita lakukan pemeriksaan post-mortem,” ujarnya, (7/6/2025).
Ia menjelaskan, pemeriksaan ante-mortem dilakukan dengan memeriksa kesehatan hewan dan syarat umur untuk penyembelihan. Sedangkan post-mortem dilakukan pemeriksaan pada organ hewan kurban seperti hati dan paru.
Sejauh ini pihaknya hanya menemukan kasus sapi belum cukup umur untuk sembelih dan cacing hati di beberapa sapi yang sudah terpotong. Mengenai kasus tersebut, pihaknya akan memberitahukan hewan kurban belum memenuhi syarat umur kepada pemilik untuk menentukan untuk melanjutkan pemotongan atau tidak dan untuk cacing hati, petugas akan membuang bagian hati yang terinfeksi.
“Kalau yang belum cukup umur biasanya kita tanyakan kepada yang berkurban tetapi mau dipotong atau mau diganti. Kalau yang cacing hati biasanya kita lihat kalau memang sudah agak parah biasanya bagian yang parahnya kita buang Tapi kalau parahnya sampai keseluruhan biasanya kita sarankan untuk dibuang keseluruhan hatinya,” ungkapnya.
Infeksi cacing hati sendiri tidak terlalu berpengaruh pada kesehatan manusia namun jika dikonsumsi dapat menyebabkan demam, tetapi tidak parah seperti anthrax.
“Karena kan jatuhnya ketiga harinya ya (Idul Adha) kita fokus di dua hari ini. Biasanya teman-teman yang punya lokasi masih memantau itu biasanya cuman kalau keliling resminya enggak (di hari ke tiga Idul Adha). Kan kita sebelum hari raya ini kan kita melakukan pemantauan terus di lapangan, kesehatannya ke peternak maupun ke pedagang biasanya sambil itu kita sosialisasikan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Endah Agustina