benuanta.co.id, NUNUKAN – Setiap momen perayaan Idul Adha senantiasa diiringi oleh dua peristiwa penting dalam ajaran Islam, yakni pelaksanaan ibadah haji dan penyembelihan hewan qurban. Idul Adha atau yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban tidak terlepas dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya.
Dalam kisah yang menjadi dasar peringatan hari besar ini, Nabi Ibrahim AS yang lama memohon keturunan akhirnya dikaruniai seorang anak, Nabi Ismail AS. Namun ujian berat datang saat Allah SWT memerintahkan beliau lewat mimpi untuk menyembelih putranya tercinta. Dalam ketaatan dan keikhlasan yang luar biasa, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menerima perintah tersebut dengan penuh iman. Pada detik-detik pelaksanaan, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba sebagai bentuk rahmat-Nya.
Peristiwa ini mengajarkan umat Islam tentang arti sejati dari keikhlasan dan ketaatan kepada Allah SWT. Pengorbanan dan keteguhan iman menjadi cermin utama dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Plt. Sekretaris Daerah Ir. Jabbar, menyampaikan Perayaan Idul Adha juga erat kaitannya dengan ibadah haji, rukun Islam kelima yang dilaksanakan umat Muslim dari seluruh dunia di Tanah Suci. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Nunukan mendapatkan kuota haji dan telah memberangkatkan sebanyak 111 jamaah calon haji yang tergabung dalam Kloter 7.
“Mari kita panjatkan doa agar saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji diberikan kesehatan, kekuatan, dan kemudahan dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah. Semoga mereka kembali ke tanah air dalam keadaan selamat dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga tercinta,” kata Plt. Sekretaris Daerah Ir. Jabbar, saat menyampaikan sambutan Bupati di Masjid Islamic Nunukan, Jumat (6/6/2025).
Pelaksanaan Salat Idul Adha bukan sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga merupakan momen untuk merenungkan makna spiritual di baliknya. Keikhlasan Nabi Ibrahim, kesabaran Nabi Ismail, serta ketaatan keduanya kepada Allah menjadi teladan bagi umat Islam untuk memperkuat nilai-nilai pengorbanan, kesetiaan, dan keimanan.
Dalam suasana penuh berkah ini, masyarakat diajak untuk tidak melupakan mereka yang kurang beruntung. Idul Adha adalah saat yang tepat untuk berbagi, membantu sesama, dan menebarkan kebahagiaan.
Di tengah perbedaan yang ada, semangat Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
“Marilah kita tinggalkan perbedaan-perbedaan yang tidak perlu, dan bersatu sebagai umat Muslim yang kuat. Kita harus terus menumbuhkan toleransi, saling menghormati, dan menjaga kerukunan antarumat beragama,” pungkasnya.
Dengan semangat Idul Adha, umat Islam di Kabupaten Nunukan diharapkan semakin memperkuat iman, meningkatkan solidaritas sosial, dan mempererat tali persaudaraan dalam bingkai kebhinekaan. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Endah Agustina