benuanta.co.id, TARAKAN – Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), terdapat 3.700 anak di Kota Tarakan putus sekolah. Angka Anak Tidak Sekolah (ATS) itu terbagi menjadi anak belum pernah bersekolah berjumlah 2.000-an. 1.093 anak tidak melanjutkan sekolah dan sebanyak 600-an anak yang dropout.
Sekretaris Disdik Tarakan, Agung Suryawan Aribowo menuturkan data yang sudah tersebar luas tersebut belum diketahui sumber kebenarannya. Sehingga dirinya masih harus melakukan validasi terlebih dahulu.
“Awalnya kita mengumpulkan kepala sekolah dulu, apakah benar di lingkungan mereka ada yang tidak bersekolah, berputus sekolah atau tidak melanjutkan. Pertemuan selanjutnya, setelah kita melakukan pertemuan dengan kepala sekolah, kita melanjutkan pertemuan hari ini dengan para lurah dan operator yang ada di kelurahan masing-masing,” ujarnya, Kamis (5/6/2025)
Ia mengakui, Disdik juga memiliki data ATS, tetapi angka yang ada tidak mencapai 50 persen dari data yang dibeberkan Pusdatin. Ia berharap validasi data ini bisa berlangsung cepat, mengingatkan pada Juli mendatang penerimaan siswa baru akan dilaksanakan.
“Kita memang berharap, mengharapkan data yang kita terima, verifikasi data itu secepatnya, karena memang PPDB penerimaan siswa baru ini kan kita akan mulai di tanggal 7 Juli. Makanya kita berharap sebelum bulan Juli, mungkin dalam waktu seminggu dua minggu ini kita sudah memperoleh data yang real, apakah memang data anak tidak sekolah yang ada di Tarakan itu sejumlah data dari Pusdatin,” bebernya.
Ia menuturkan, pendataan akan dilakukan dengan sistem by name by address oleh pihak kelurahan melalui operator, sedangkan Disdik akan melakukan pendataan melalui aplikasi.
“Di Disdik kita ada aplikasi, aplikasi itu yang akan dari data yang sudah diperoleh, kita tampilkan itu di aplikasi yang ada di Disdik” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Endah Agustina
