benuanta.co.id, TARAKAN – Pihak Bandara Juwata Tarakan membenarkan adanya kerusakan aspal di landasan pacu atau run way jadi masalah pesawat Super Air Jet IU 639 dengan rute Tarakan-Balikpapan gagal take off pada Senin (2/6/2025).
Kepala Bidang Teknik dan Operasi Bandara Juwata Tarakan, Fahruddin Rahmat menuturkan, penundaan penerbangan dikarenakan terdapat permukaan run way yang terkelupas serta adanya Foreign Object Damage (FOD) di sekitar area yang terkelupas tersebut.
Setelah kejadian, tim operasional Bandara melakukan langkah-langkah penanganan awal serta berkoordinasi maupun berkoordinasi dengan berbagai pihak-pihak otoritas terkait sesuai dengan standar operating procedure yang ada.
Setelah melakukan perbaikan, crew pilot menyatakan siap untuk kembali melakukan take off pukul 20.40 WITA.
“Dalam kegiatan operasional penerbangan karena di dalam kegiatan operasional penerbangan kami selalu upayakan tetap selalu menjaga keselamatan keamanan maupun kenyamanan bagi pengguna jasa namun demikian hal-hal seperti itu memang sangat mungkin terjadi karena dinamika pergerakan atau operasional di lapangan,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).
Sesuai dengan standar prosedur, pihaknya langsung melakukan perbaikan sehingga run way dinyatakan sudah beroperasi normal kembali. Hingga kini, penyebab kerusakan memang masih dilakukan analisa karena kondisi seperti ini di dalam operasional sangat mungkin terjadi.
Menurutnya, banyak potensi-potensi yang dimungkinkan terjadi dalam operasional. Pihaknya juga selalu melakukan pemeliharaan tidak hanya run way namun semua area di sisi di area Bandara Juwata Tarakan.
“Kita lakukan rutin (pemeliharaan) berkala, termasuk ketika secara identifikasi dirasa untuk perlu dilakukan perbaikan atau perawatan lebih lanjut kita lakukan seperti over lay untuk peningkatan perbaikan permukaan maupun untuk peningkatan daya dukung juga perlu dilakukan seperti itu overlay. Jika memang dirasa ini sudah secara daya dukung juga kita hitung sudah mulai ada penurunan kita upayakan untuk diusulkan untuk pelapisan secara menyeluruh untuk peningkatan daya dukung pesawat,” bebernya.
Adapun kerusakan pada runway berjarak kurang lebih 70 meter dari ujung landasan pacu 24 dan dari tepi kurang lebih 20 meter. Panjang total keseluruhan runway yakni 2.250 meter dan 2.050 meter digunakan Super Air Jet untuk take off saat kejadian.
Pada saat take off kembali, pihak bandara meminta pihak kepolisian untuk menjaga area ujung run way yang merupakan jalan raya untuk mengantisipasi adanya kondisi berbahaya dari jet blast pesawat karena saat itu pilot menyalakan mesin dengan kekuatan penuh mengingat pesawat tidak lepas landas seperti biasanya.
“Sesuai dengan SOP kami dan kami sudah berkoordinasi dengan berbagai otoritas yang berkaitan dengan penutupan jalan untuk sementara waktu kami lakukan karena posisi pesawat. Posisinya kemarin kan memang posisi engine off kemudian di-towing atau didorong, ditarik gitu sampai di lokasi titik,” pungkasnya. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Endah Agustina