Objek Wisata Ratu Intan Pantai Amal Sepi Pengunjung, Sisa Pekerjaan Tidak Dianggarkan Tahun Ini

benuanta.co.id, TARAKAN – Kawasan Ratu Intan Pantai Amal menjadi salah satu icon wisata di Kota Tarakan. Proyek puluhan miliar itu dirancang sedemikian menarik untuk menarik minat pengunjung. Namun sayang, keindahan objek wisata tersebut tak begitu diminati oleh pengunjung.

Tak tanggung-tanggung, pembangunan kawasan wisata itu ditarget memiliki panjang 2.200 meter. Namun, sejak 2023 hingga 2025, Pemkot Tarakan baru merampungkan 1.700 meter pengerjaan dengan total anggaran Rp 60 miliar.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes. Ia menuturkan proses pengerjaan kawasan wisata Ratu Intan Pantai Amal baru sampai ke tahap 3. Artinya, masih ada 500 meter lagi proyek pengerjaan yang mandek.

Baca Juga :  Warga di Juata Permai Batal Demo PT PRI, Proses Mediasi Hasilkan Sejumlah Kesepakatan

Rencananya, keberlanjutan pembangunan tersebut akan dilakukan lagi pada tahun yang akan datang.

“Nanti akan kita lanjutkan (pembangunan), tapi bukan tahun ini ya, mungkin tahun depan baru kita coba. Sekarang ini sedang kita coba untuk mengoptimalkan, karena memang sekarang kan pengunjungnya kelihatannya agak kurang, agak turun,” ujarnya, Senin (2/5/2025).

Ia mengakui hal ini terjadi karena dinas pengelola Ratu Intan Pantai Amal terlihat kewalahan dan tidak bisa mengelola sendiri. Oleh karena itu, Khairul berencana mencari pihak ketiga atau perusahaan daerah untuk mengambil alih pengerjaan kawasan wisata Ratu Intan Pantai Amal.

Baca Juga :  Marak Kasus Anak Hilang, Disdukcapil Tarakan Genjot Kepemilikan KIA

“Itu (pembangunan) yang sudah kita garap kan sekitar 1.700 meter. Masih ada segmen terakhirnya yang 500 meter, tapi itu yang menurut saya segmen agak berat ya. Karena banyak penduduk di situ, yang lainnya tentu perlu ada penanganan khusus ya,” jelasnya.

Disinggung mengenai anggaran pada pengerjaan segmen yang belum rampung, Khairul menegaskan tak menganggarkan penyelesaian pengerjaannya pada tahun ini.

“Sebenarnya tahun ini nggak (dianggarkan Pemkot). Kita lebih fokus pada beberapa program-program yang memang menurut kita janji kampanye ya. Yang harus kita tuntaskan yang menyangkut pelayanan publik yang menyentuh langsung,” pungkasnya.

Indriyani (25), sebagai pengunjung menyayangkan sepinya salah satu objek wisata unggulan di Kota Tarakan ini. Menurutnya, Pemkot Tarakan harus meningkatkan promosi untuk memperkenalkan kawasan wisata tersebut. Apalagi fasilitas yang tersedia sudah memadai.

Baca Juga :  MUI Tarakan Tanggapi Wacana Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Israel

“Padahal tempatnya bagus, tapi malah sepi yang datang. Pemerintah harus kreatif dalam mempromosikan. Kemudian pembangunannya masih ada tersisa, harusnya cepat diselesaikan,” tuturnya.

Ia juga menyayangkan, aktivitas UMKM di kawasan Ratu Intan Pantai Amal yang sudah tidak beroperasi. Padahal, pengunjung yang datang membutuhkan keberadaan UMKM. “Padahal di dalam (objek wisata) banyak ruko-ruko UMKM, semuanya tutup, tidak berjualan. Akhirnya kita bawa makanan lagi dari luar,” tandasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *