Ombudsman Tekankan Pemanfaatan AI di Dunia Pendidikan Perlu Diawasi

benuanta.co.id, NUNUKAN – Perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence), merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam era digital saat ini.

Namun, keberadaannya ibarat pisau bermata dua, di satu sisi memberikan banyak kemudahan dan peluang, tetapi di sisi lain bisa menimbulkan dampak negatif jika disalahgunakan.

Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kalimantan Utara, Maria Ulfah, menekankan pentingnya pemanfaatan AI secara bijak dan produktif, khususnya oleh generasi muda. Menurutnya, AI adalah peluang besar yang dapat mendorong kreativitas dan inovasi, terutama di sektor pendidikan.

Baca Juga :  Ratu Intan Mati Suri, Pemkot Tarakan Dinilai Salah Strategi

“Ini peluang bagi generasi muda agar mereka lebih berkreasi. Salah satunya, AI dapat memudahkan mereka dalam dunia pendidikan,” kata Maria, Senin (2/6/2025).

Maria mencontohkan, keterbatasan dalam penyampaian materi dari tenaga pendidik dapat dijembatani melalui eksplorasi mandiri dengan bantuan AI.

“Mungkin penyampaian dari tenaga pendidik itu terbatas, tetapi jika ada keinginan eksplorasi maka dia akan mendapatkan representasi yang jauh lebih luas. Wawasan mereka bisa bertambah,” jelasnya.

Baca Juga :  Rahmawati Dorong Pemerintah Berikan Ruang bagi Perempuan Berkarya

Namun demikian, Maria juga mengingatkan, penggunaan AI perlu diimbangi dengan edukasi yang tepat. Bimbingan dari orang tua dan pendidik sangat penting agar anak-anak dapat memanfaatkan teknologi ini secara produktif dan tidak terjerumus dalam penyalahgunaan informasi.

“Agar AI tidak disalahgunakan, perlu edukasi dan bimbingan bagaimana anak-anak bisa menggunakan teknologi ini secara baik. Sebenarnya, AI sangat bagus untuk siswa-siswi di dunia pendidikan,” tegasnya.

Baca Juga :  Ekspor lewat Pelabuhan di Kaltara Selama April 2025 Mengalami Penurunan

Dengan pendekatan yang tepat, Maria berharap AI dapat menjadi alat bantu yang mempercepat kemajuan pendidikan di Indonesia, bukan sebaliknya menjadi ancaman bagi proses pembelajaran yang sehat. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *