Kebakaran Hutan di Tarakan Turun Signifikan, Hanya Ada 1 Kejadian Periode Januari-Mei

benuanta.co.id, TARAKAN – Jumlah kebakaran hutan di Tarakan menurun signifikan di tahun 2025, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tarakan sebut kemarau basah bantu menekan potensi kebakaran.

Adanya perubahan musim di Indonesia khususnya Kota Tarakan memberikan dampak yang cukup baik. Di mana musim kemarau basah diartikan sebagai suhu panas di siang hari dan disusul hujan pada malam hari dapat membantu mengurangi potensi kebakaran.

Polisi Kehutanan Muda KPH Tarakan, Romy Suprianto menuturkan, sepanjang Januari hingga Mei 2025 hanya ada satu kasus kebakaran hutan. Sementara, pada periode Januari hingga Mei tahun lalu terdapat 17 kejadian kebakaran.

Baca Juga :  Disnaker Tarakan Imbau Perusahaan Daftarkan Karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan agar Bisa Dapat BSU

Penyebab kebakaran didominasi disebabkan oleh pembukaan lahan untuk berkebun dan klaim lahan yang dijual oleh masyarakat setempat.

“Biasanya untuk berkebun atau klaim untuk dijual. Tapi sebenarnya ada juga upaya-upaya yang dilakukan masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan, sejumlah tantangan dalam penanganan kebakaran lahan sering dialami oleh pihaknya. Salah satunya, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana dan sulitnya menjangkau lokasi-lokasi kebakaran di area hutan lindung di Tarakan yang memiliki luas 7.067 hektare.

Baca Juga :  Perekonomian Tarakan Tumbuh 5,02 Persen, Sektor Jasa Jadi Penopang Utama

“SDM kami terbatas, kadang juga terkendala jarak tempuh dan faktor internal seperti kesehatan personel,” ungkapnya.

UPTD KPH sendiri memiliki sekitar 30 anggota Brigade Pengendalian Kebakaran (Brikdal), dari segi perlengkapan sendiri, pihaknya memiliki alat yang cukup, namun sebagian besar sudah tua dan membutuhkan peremajaan.

“Peralatan kami terbilang mumpuni, tapi rata-rata sudah tua. Butuh peremajaan, khususnya mesin pompa, mobil operasional, dan unit manual mekanik lainnya,” jelasnya.

Baca Juga :  MUI Tarakan Tanggapi Wacana Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Israel

UPTD KPH juga memiliki dua unit mobil slip-on (mobil dengan tangki dan selang komando), satu mobil tangki, satu mobil personel, dua motor komando, serta kendaraan operasional lainnya. Menurutnya, SDM yang dibutuhkan di KPH Tarakan berkisar 50 orang.

“Mudahan ada penambahan unit mobil angkut personel, mobil komando, dan perlengkapan mekanis lainnya lah,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Endah Agustina

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *