Peringati Hari Pancasila, RI di Tawau Gaungkan Semangat Kebangsaan

benuanta.co.id, NUNUKAN – Konsulat Republik Indonesia (RI) di Tawau, Sabah, Malaysia, menggelar upacara peringatan Hari Lahir Panca Sila 2025 pada Ahad, 1 Juni 2025. Acara ini berlangsung khidmat dengan mengusung tema Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya.

Konsul RI di Tawau, Aris Heru Utomo, menyampaikan bahwa peringatan Hari Lahir Panca Sila bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga momentum untuk mempertegas kembali pentingnya pendidikan sebagai alat perjuangan ideologis, terutama bagi warga negara Indonesia di luar negeri.

“Berbicara tentang kota-kota di Sabah, terutama Tawau, maka kita bukan sekadar bicara tentang kota peladang yang kerap dipandang sebelah mata dari Jakarta. Tawau adalah titik perjumpaan antara kerja keras ribuan pekerja migran Indonesia dan semangat mempertahankan identitas kebangsaan di tanah rantau,” kata Aris Heru Utomo.

Baca Juga :  Jalan Lingkar Jadi Favorit Warga Nunukan untuk Joging dan Jalan Santai

Aris juga menyoroti tantangan berat yang dihadapi anak-anak Indonesia yang tinggal di perkebunan sawit – banyak di antara mereka tidak memiliki dokumen resmi dan jauh dari akses pendidikan formal. Namun di balik itu, justru nilai-nilai Pancasila hidup dan tumbuh secara nyata dalam kehidupan mereka sehari-hari.

“Ketika satu keluarga membagi makanan dengan tetangga berbeda suku, atau ketika seorang guru mengajar di Community Learning Center (CLC) dengan fasilitas seadanya, di sanalah nilai gotong royong dan keadilan sosial menemukan bentuk nyatanya,” imbuhnya.

Pendidikan Pancasila kini menjadi perhatian serius Konsulat RI di Tawau. Melalui program seperti “Consulate Goes to CLC”, pembagian buku Pendidikan Pancasila, dan pendampingan hukum bagi pekerja migran, Konsulat RI menjalankan fungsi diplomasi sosial yang memperkuat wawasan kebangsaan diaspora Indonesia.

Baca Juga :  Temuan Produk Pangan Kedaluwarsa di Sebatik Dimusnahkan

Dalam kesempatan yang sama, para guru CLC turut diapresiasi atas dedikasi mereka memperkenalkan anak-anak Indonesia pada lambang negara, bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia, dan lagu kebangsaan. Para pendidik ini disebut sebagai “agen ideologis” yang membumikan nilai Pancasila di lingkungan paling marginal sekalipun.

Namun demikian, Konsul RI menekankan bahwa dukungan dari pemerintah pusat tetap sangat dibutuhkan. Pemerintah diminta memastikan keberlanjutan program CLC melalui penyediaan tenaga pengajar, logistik, anggaran, serta penguatan kurikulum Pancasila yang kontekstual dan inklusif.

Peringatan Hardiknas tahun ini juga sejalan dengan visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang telah mencanangkan Asta Cita, delapan agenda strategis nasional. Salah satu pilar utamanya adalah penguatan karakter dan jati diri bangsa melalui pendidikan dan pelindungan WNI di luar negeri.

Baca Juga :  12 Kendaraan Terjaring Razia di Nunukan

Presiden Prabowo menegaskan pentingnya melindungi seluruh warga negara Indonesia di mana pun mereka berada – termasuk di wilayah seperti Tawau dan Sabah – sebagai bagian dari perwujudan nyata nilai-nilai Pancasila: dari keadilan sosial dalam layanan pendidikan dan hukum, hingga kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kebijakan negara terhadap warganya yang termarginalkan.

“Jika Pancasila mampu tumbuh di Tawau, maka Indonesia Raya akan tegak bukan hanya sebagai cita-cita, tetapi sebagai kenyataan,” tutup Aris Heru Utomo dengan penuh harap.

Usai upacara, Konsulat RI juga menggelar dialog kebangsaan dan pelatihan kewarganegaraan bagi masyarakat Indonesia di Tawau, sebagai bagian dari rangkaian penguatan identitas dan wawasan kebangsaan dalam semangat Hari Pendidikan Nasional. (*)

Reporter: Darmawan

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *