benuanta.co.id, NUNUKAN – Festival Kebudayaan dan Pameran Etnik bertajuk Iraw Adou Sigog Momogun Tidung Borneo Sabah sukses digelar di Padang Bandaran Tawau, Malaysia, pada Sabtu (31/5). Acara ini menjadi ajang penting bagi masyarakat Suku Tidung dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia (Sabah), Filipina, dan Brunei untuk merayakan kekayaan budaya bersama meskipun terpisah oleh batas negara.
Kegiatan ini tidak hanya menampilkan pertunjukan seni dan budaya khas Tidung, tetapi juga menjadi wadah mempererat tali silaturahmi antar komunitas Tidung di kawasan Borneo. Salah satu tokoh penting yang hadir adalah Konsul Republik Indonesia (RI) di Tawau, Aris Heru Utomo.
Saat di temui, Aris Heru Utomo menekankan pentingnya pelestarian budaya Tidung lintas negara sebagai warisan leluhur yang harus dijaga dan diteruskan kepada generasi muda. Ia menyampaikan bahwa meskipun masyarakat Tidung saat ini terbagi berdasarkan kewarganegaraan, akar budaya dan etnis tetap menyatukan mereka.
“Kami di Indonesia mengenal semboyan Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tetap satu,” kata Aris Heru Utomo kepada benuanta.co.id, Ahad (1/6/2025).
Aris juga menyebut bahwa kegiatan seperti Iraw Adou Sigog Momogun Tidung Borneo Sabah sangat positif karena berperan dalam mempertahankan tradisi dan menghidupkan kembali identitas budaya yang semakin penting di tengah arus globalisasi.
“Walaupun saat ini Suku Tidung berbeda dari sisi identitas kewarganegaraan, tapi dari sisi budaya dan tradisi, kita tetap satu. Festival ini menjadi wadah untuk menjaga, merawat, dan mewariskan tradisi kepada generasi muda agar mereka tetap mengenal dan mengakui identitas budaya Tidung sebagai warisan leluhur mereka,” tambahnya.
Acara yang berlangsung meriah ini diwarnai dengan berbagai pertunjukan seni tari, musik tradisional, pameran kerajinan tangan, serta kuliner khas Tidung, yang menggambarkan kekayaan dan keunikan budaya etnis Tidung di Borneo.
Dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan lintas negara, Festival Iraw Adou Sigog Momogun Tidung Borneo Sabah diharapkan menjadi agenda tahunan yang memperkuat identitas budaya masyarakat Tidung sekaligus menjalin harmoni di kawasan Borneo. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli